Review Serial: Tiger King: Murder, Mayhem and Madness

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 19:00 WIB
Salah satu adegan dalam serial dokumenter Tiger King yang tayang di Netflix. (Dok. NETFLIX/Courtesy of NETFLIX)
Bagi yang penasaran, Tiger King: Murder Mayhem and Madnes tidak terlalu layak untuk ditonton. Tidak menonton serial ini tak akan merugikan. (Dok. Netflix/Courtesy of Netflix)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa dimungkiri, serial dokumenter Tiger King: Murder, Mayhem and Madness langsung hit sejak dirilis Netflix pada 20 Maret lalu. Jagad maya juga riuh dengan pembicaraan soal serial ini.

Saya adalah salah satu orang yang menonton Tiger King karena ramai di sosial media. Saya pikir serial ini bagus hingga dibicarakan, tapi ternyata biasa saja.

Secara keseluruhan, serial ini fokus pada Joe Exotic yang hobi memelihara hewan eksotis. Mulai dari harimau, singa, sampai buaya, pernah ia pelihara di kebun binatang Greater Wynnewood Exotic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delapan episode Tiger King memperlihatkan perselisihan antara Joe dengan aktivis hewan bernama Carole Baskin. Carole menilai Joe telah memperlakukan hewan dengan tidak baik.

Sementara itu, Joe menuding Baskin membunuh suaminya yang bernama Don Lewis, 21 tahun silam. Joe bahkan menyebut Baskin menjadikan suaminya sebagai pakan binatang. Semakin lama perseteruan mereka menjadi personal.

Serial ini menjadi biasa saja karena plot cukup berantakan, salah satunya di episode kedua yang berisikan pengenalan lebih dalam mengenai Bhagavan Antle, orang berhobi sama dengan Joe.

Episode itu sangat jomplang dengan episode satu yang mulai mengenalkan siapa Joe. Episode dua menjadi plot paling berantakan dalam serial ini. Akan lebih baik bila episode ini menggali lebih dalam Joe.

Belum lagi, pada episode dua dijelaskan bahwa Antle kerap mempekerjakan perempuan di kebun binatangnya. Bisa dikatakan ia mengeksploitasi pekerja wanita untuk menarik pengunjung.

Salah satu mantan pekerja Antle ditampilkan dalam dokumenter itu. Ia mengaku diminta mengenakan pakaian terbuka dan operasi payudara agar lebih besar.

Penjelasan itu sangat tidak penting dalam serial ini yang fokus pada Joe ini. Toh kemunculan Antle dalam serial ini hanya sebagai narasumber pendukung karena memiliki hobi yang sama dengan Joe.

[Gambas:Video CNN]

Episode dua yang lebih fokus pada pengenalan karakter Antle seperti dipaksakan agar serial ini panjang. Sementara itu, ada narasumber selain Antle yang bisa digali, yaitu orang tua Joe.

Memang ada kedua orang tua Joe dalam serial ini. Namun, mereka hanya muncul sangat-sangat sebentar. Akan lebih baik bila muncul lebih lama, memperkenalkan Joe dari sudut pandang mereka.

Satu-satunya yang membuat serial ini menarik banyak penonton adalah perseteruan antara Joe dengan Baskin. Meski demikian, semakin lama perseteruan mereka menjadi personal dan sedikit mengaburkan konteks yang penting, yaitu perlindungan binatang.

Bagi kalian yang penasaran, serial ini tidak terlalu layak untuk ditonton. Tidak menonton serial ini tak akan merugikan kalian. (has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER