Seleb Murka dan Menuntut Keadilan atas Kasus Ahmaud Arbery

CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2020 09:49 WIB
BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JANUARY 05: Taylor Swift attends the 77th Annual Golden Globe Awards at The Beverly Hilton Hotel on January 05, 2020 in Beverly Hills, California.   Frazer Harrison/Getty Images/AFP
Kasus penembakan pemuda kulit hitam Ahmaud Arbery menyita perhatian selebritas Amerika Serikat, mulai dari Taylor Swift hingga Ellen DeGeneres. (Frazer Harrison/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus penembakan pemuda kulit hitam Ahmaud Arbery menyita perhatian selebritas Amerika Serikat, mulai dari Taylor Swift hingga Ellen DeGeneres.

Melalui sebuah kicauan di Twitter, Taylor Swift menyatakan berduka dan menyebut tindakan penembakan rasial tersebut sebagai "berdarah dingin", serta ikut mendukung penegakan keadilan bagi Arbery.

"Saya benar-benar hancur dan ngeri dengan pembunuhan Ahmaud Arbery yang tidak masuk akal, berdarah dingin, dan rasial," kata Swift.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bintang Queer Eye, Jonathan Van Ness juga buka suara soal kasus tersebut dan menyebut andaikan Arbery adalah berkulit putih sedangkan pembunuhnya adalah kulit hitam, maka kasus itu akan segera ditindak sebagai pembunuhan.

Namun dalam kasus Arbery yang ditembak pada 23 Februari lalu, pelaku yang merupakan mantan polisi dan anaknya yang berkulit putih, sempat tak dituntut oleh jaksa karena keduanya mengaku melakukan pembelaan diri.

"Jika #AhmaudArbery berkulit putih dan pembunuhnya hitam, mereka akan berada di balik jeruji besi yang didakwa melakukan pembunuhan," kata Van Ness.

"Ahmaud adalah seorang pemuda lugu yang dicintai keluarganya dan memiliki masa depan cerah. Kita memiliki begitu banyak pekerjaan rumah soal rasisme,"







Ellen DeGeneres bukan hanya mendukung keadilan atas kasus Ahmaud Arbery, melainkan juga mendorong publik menyerukan ini di media sosial.

"Jika kalian menggunakan media sosial, kemungkinan kalian telah melihat cerita ini. Benar-benar memilukan. Pria muda ini sedang joging dan diburu dan dibunuh tanpa alasan selain warna kulitnya," kata Ellen.

"Namanya adalah Ahmaud Arbery. Saya bergabung dengan semua orang yang meminta #JusticeforAhmaud, dan saya mengirimkan semua cinta saya kepada keluarganya," lanjutnya.

[Gambas:Instagram]


Di sisi lain, Kepolisian Georgia, Amerika Serikat telah menangkap dua pelaku penembakan pemuda kulit hitam Ahmaud Arbery. Pelaku diketahui mantan polisi Gregory McMichael dan anaknya, Travis. Keduanya kulit putih.

Arbery ditembak dua kali hingga tewas saat sedang jogging di Brunswick, pada 23 Februari lalu.

"Gregory dan Travis McMichael telah ditangkap karena pembunuhan Ahmaud Arbery," kata Biro Investigasi Georgia lewat Twitter seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/5).

Investigasi kasus tersebut sempat mandek setelah jaksa penuntut umum enggan mengajukan tuntutan terhadap Gregory dan Travis.

Gregory dan Travis dianggap melakukan pembelaan diri karena mengklaim sosok Arbery cocok dengan ciri-ciri perampok di wilayah mereka. Namun, desakan agar Gregory dan Travis ditahan serta diadili muncul setelah video penembakan Arbery tersebar luas di media sosial.

Menurut pernyataan yang diunggah di situs web biro, kedua pria itu didakwa dengan pembunuhan dan penyerangan. Mereka telah dimasukkan ke penjara County Glynn.

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER