Pandemi Bikin Meghan-Harry Akur dengan Keluarga Kerajaan

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 10:00 WIB
Hubungan Meghan Markle dan Harry dikabarkan semakin dekat dengan keluarga Kerajaan Inggris di masa pandemi.
Hubungan Meghan Markle dan Harry dikabarkan semakin dekat dengan keluarga Kerajaan Inggris di masa pandemi. (SIMON DAWSON / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hubungan Meghan Markle dan Harry dikabarkan semakin dekat dengan keluarga Kerajaan Inggris di masa pandemi, setelah sempat bersitegang usai memutuskan keluar dari anggota kerajaan pada awal tahun.

Seorang sumber mengatakan kepada ET bahwa hubungan dua belah pihak semakin dekat dan laporan di berbagai tabloid yang menyebutkan keduanya bersitegang adalah berlebihan.

"Banyak drama keluarga yang jadi pembahasan utama di tabloid, tak tampak seperti yang diberitakan oleh mereka," kata si sumber. "Pandemi membuat keluarga tersebut semakin dekat,"

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut juga mengatakan Meghan dan Harry bersemangat tentang pekerjaan mereka setelah pindah ke Los Angeles.

Pasangan tersebut juga telah menunjukkan kepada publik dukungan mereka terhadap sejumlah isu, salah satunya soal kesehatan mental.

"Seperti keluarga mana pun yang memulai sebuah petualangan baru, mereka cukup bersemangat untuk semuanya," kata sumber tersebut.

"Mereka yakin fokus pada hal yang non-profit dan pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka amat berkomitmen dengan hal itu saat ini," katanya.

"Kalian akan melihat mereka lebih sering pada beberapa pekan dan bulan mendatang," lanjut si sumber.

Diberitakan ET, dalam sebuah wawancara dengan Evening Standard pada awal bulan ini, Harry mengatakan istrinya berperan besar menyadarkannya pada sejumlah masalah yang kurang diperhatikan banyak orang, termasuk dirinya.

"Saya sebelumnya tidak menyadari banyak isu dan banyak masalah terkait Inggris Raya juga global. Saya pikir saya melakukannya, ternyata tidak," kata Harry.

Baru-baru ini, Meghan dan Harry juga berkecimpung dalam masalah kesehatan mental. Dalam wawancara untuk siniar Teenager Therapy dalam rangka World Mental Health Day, Meghan mengisahkan pengalamannya dirundung pada 2019 lalu.

"Saya disebut pada 2019 menjadi orang paling dianiaya di dunia, [baik oleh] pria maupun perempuan. Kini delapan bulan setelahnya, saya bahkan tak muncul [di publik]. Saya cuti hamil atau dengan bayi saya," kata Meghan.

[Gambas:Instagram]



"Namun apa yang hanya bisa direkayasa dan digembar-gemborkan, hampir tak akan mungkin bertahan. Ini amatlah besar, tak akan bisa terbayangkan rasanya seperti apa," lanjutnya.

"Tak peduli kalian 15 atau 25, bila seseorang mengatakan hal bohong tentang kalian, dampaknya amat merusak pada mental dan kesehatan emosional kalian," kata Meghan Markle.

Ia kemudian menyebut pengalaman pribadinya itulah yang membuat ia dan Harry saat ini amat peduli terkait kesehatan mental, dan cara pandangnya melihat orang lain.

"Kita semua tahu bagaimana rasanya disakiti. Kita semua tahu apa rasanya diasingkan atau sejenisnya. Kita semua memikirkannya," kata Markle.

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER