icon-close

Katia Pascariu (kanan) dan Iolanda Covaci dari Jewish State Theatre tengah baraksi dalam pementasan The Beautiful Days of My Mouth, Jumat (16/10). Pementasan The Beautiful Days of My Mouth dibuat berdasarkan diari penyintas Holocaust di Romania, Ana Novac. (AP Photo/Andreea Alexandru)

Ana Novac menuliskan pengalamannya hidup di kamp konsentrasi di Auschwitz dan Plaszow di Bucharest, Romania, kala Nazi-Jerman mengambil alih Hungaria pada 1944. (AP Photo/Andreea Alexandru)

Pementasan itu juga diadakan beberapa hari setelah Hari Peringatan Holocaust Nasional pada 9 Oktober. Pada tanggal tersebut kala 1941, deportasi kaum Yahudi Romania dan Roma dimulai.(AP Photo/Andreea Alexandru)

Tercatat, sebanyak 280 ribu Yahudi Romania dan 11 ribu orang Roma Romania atau gipsi dideportasi dan dibunuh oleh rezim Nazi ketika menguasai Romania selama Perang Dunia II. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Ana Novac sendiri dibebaskan di Chrastava di Ceko pada Mei 1945. Namun orang tua dan adiknya tak mampu bertahan dan meninggal di kamp konsentrasi. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Ketika bebas, Novac kembali ke Romania. Namun ia kemudian pindah ke Berlin pada pertengahan dekade ’60-an lalu menetap di Paris. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Jurnal pengalaman Novac dipublikasikan menjadi sebuah buku yang kemudian dialihbahasakan ke sejumlah bahasa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Hungaria. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Dalam bahasa Inggris, karya Ana Novac bertajuk The Beautiful Days of My Youth (1997) dan telah diangkat ke sejumlah pertunjukan. (AP Photo/Vadim Ghirda)

icon-chevron-left
icon-chevron-right