China resmi menyalip benua Amerika Utara sebagai box office dengan pendapatan terbesar di dunia.
Berdasarkan data Artisan Gateway yang dilansir The Hollywood Reporter, penjualan tiket film di China lebih banyak ketimbang Amerika Utara. China meraup pendapatan sebesar US$1,988 miliar, sementara Amerika Utara hanya mendapat US$1,937 miliar.
Amerika Utara terpaut sekitar US$0,051 miliar dari China yang bisa dikatakan sedikit. Namun, pendapatan Amerika Utara diperkirakan akan terpaut lebih jauh oleh China pada akhir tahun 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah analis sudah memperkirakan sejak lama bahwa China sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia akan memuncaki peringkat box office dunia. Kejadian ini merupakan sejarah besar dalam industri film global
Amerika Utara selalu memuncaki peringkat box office dunia sejak awal bisnis film berjalan. Namun, kekuasaan Amerika Utara tidak bertahan ketika pandemi virus corona melanda dunia.
China sebagai negara asal virus corona menangani virus ini dengan cukup baik. Alhasil, bioskop di China mulai membuka bioskop kembali pada 20 Juli lalu dengan protokol kesehatan, salah satunya menyediakan tiket 30 persen dari kapasitas reguler.
Sampai akhir pekan kedua bulan Agustus, kurang lebih 5.460 bioskop atau setengah dari seluruh layar di negara tirai bambu ini sudah kembali beroperasi. Bahkan saat ini sejumlah bioskop di China sudah mengoperasikan tiket 75 persen dari kapasitas reguler.
Film lokal bertajuk The Eight Hundred menjadi salah satu film dengan pendapatan paling besar selama bioskop China beroperasi di tengah pandemi. Film ini telah meraup pendapatan US$460 juta dan masih terus bertambah.
Sementara, situasi Amerika Utara tidak lebih baik dari China. Banyak bioskop di kawasan pasar utama yang belum kembali beroperasi lantaran penularan Covid-19 tempat tersebut masih tinggi, terutama Amerika Serikat.
Terlebih, perilisan film-film besar seperti Black Widow dan No Time to Die ditunda sehingga kurang menarik penonton. Sejauh ini, hanya Tenet yang dikategorikan sebagai film besar dan rilis di tengah pandemi virus corona.
(adp/bac)