7 Rekomendasi Film Dokumenter Teman Menanti Hasil Pilpres AS

CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 13:20 WIB
Film atau serial dokumenter yang berkaitan dengan pemilihan umum presiden bisa menjadi pilihan tontonan sembari menanti hasil Pilpres AS 2020.
Ilustrasi film Knock Down the House. (Dok. Netflix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Film atau serial dokumenter yang berkaitan dengan pemilihan umum presiden bisa menjadi pilihan tontonan sembari menanti hasil Pilpres AS 2020.

Selain sebagai hiburan, menonton film dokumenter juga dapat menambah pengetahuan mengenai berbagai kejadian dalam pemilu yang tak banyak diketahui.

Ada banyak film atau serial dokumenter yang berkaitan dengan Pilpres AS, di antaranya All In: The Fight for Democracy dan Whose Vote Counts, Explained.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 7 film dokumenter yang bisa ditonton saat Pilpres AS:

All In: The Fight for Democracy

Film dokumenter ini membongkar penindasan terhadap pemilih dalam pemilu AS. Politikus Stacey Abrams menjadi narasumber utama film ini untuk mengungkap cerita tersebut.

Mulanya, Abrams yang berkulit hitam tidak ingin menjadi bagian cerita All In: The Fight for Democracy. Namun akhirnya, ia sepakat untuk bergabung dan menggunakan momen pemilihan gubernur sebagai contoh kasus penindasan terhadap pemilih.

All In: The Fight for Democracy dapat disaksikan di Amazon Prime Video.

[Gambas:Youtube]

Whose Vote Counts, Explained

Whose Vote Counts, Explained merupakan serial dokumenter berisi tiga episode. Serupa dengan All In: The Fight for Democracy, serial ini  fokus pada cara kerja sistem pemungutan suara di AS.

Dalam serial ini, akan dijelaskan alasan sejumlah suara bernilai lebih rendah ketimbang suara lain. Selain itu, film ini juga fokus pada peredaran uang dari sumber yang dipertanyakan dalam pilpres AS.

Whose Vote Counts, Explained tersedia di Netflix.

[Gambas:Youtube]

Knock Down the House

Film dokumenter ini mengisahkan perjalanan empat perempuan yang mencalonkan diri sebagai anggota kongres dalam pemilu AS pada 2018. Mereka adalah Alexandria Ocasio-Cortez (New York), Amy Vilela (Nevada), Cori Bush (Missouri), dan Paula Jean Swearengin (Virginia Barat).

Sepanjang dokumenter, diperlihatkan upaya keempat perempuan tersebut berkampanye dengan langsung mendatangi masyarakat demi mengalahkan anggota kongres petahana. Namun pada akhirnya, tidak semua dari mereka berhasil menang pemilu.

Knock Down The House bisa disaksikan di Netflix.

[Gambas:Youtube]

The Great Hack

Film dokumenter ini mengisahkan skandal pencurian data di dunia maya yang dilakukan oleh Cambridge Analytica. Mereka menggunakan data itu untuk memengaruhi pemikiran pemilih melalui jejaring sosial Facebook.

Dalam dokumenter ini, aksi Cambridge Analytica dijabarkan oleh Profesor David Carroll dari Parsons dan The New School, mantan direktur pengembangan bisnis Cambridge Analytica, Brittany Kaiser; dan jurnalis investigasi Inggris, Carole Cadwalladr.

The Great Hack tersedia di Netflix.

[Gambas:Youtube]

Agents Of Chaos

Agents Of Chaos merupakan serial dokumenter berisi dua episode. Serial yang disutradarai Alex Gibney ini mengisahkan campur tangan Rusia untuk memengaruhi pemilu AS 2016 yang mempertemukan Donald Trump dan Hillary Clinton.

Salah satu upaya campur tangan Rusia ini terbilang sederhana dan mudah dilakukan, tapi sangat efektif, yaitu membayar orang untuk mengunggah konten mendukung Trump dan merundung siapa pun yang memperdebatkan sang taipan real estate tersebut.

Agents of Chaos dapat disaksikan di Sky Documentaries.

[Gambas:Youtube]

The Perfect Weapon

The Perfect Weapon merupakan film dokumenter adaptasi dari buku bertajuk sama karya David E. Sanger. Film dokumenter ini fokus pada perang siber dan mata-mata dalam skala internasional.

Film dokumenter ini membahas teori bahwa AS sudah mulai melakukan peretasan ini sejak George W. Bush berkuasa. Sistem peretasan ini juga berperan besar dalam peretasan data menjelang Pilpres AS 2016.

The Perfect Weapon tersedia di Sky Documentaries.

[Gambas:Youtube]

13th

Film dokumenter ini menyoroti masalah ras, keadilan, dan penahanan massal di AS. Judul film ini diambil dari Amandemen Ke-13 Konstitusi AS yang diadopsi pada tahun 1865. Amandemen itu menghapus perbudakan di seluruh AS.

Sutradara film ini, Ava DuVernay, berpendapat bahwa perbudakan dilanggengkan sejak akhir Perang Saudara Amerika. Dokumenter ini pun dianggap penting agar warga AS lebih bersemangat membawa perubahan dengan menggunakan hak suara.

13th dapat disaksikan di Netflix.

[Gambas:Youtube]

(adp/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER