General Manager JKT48, Melody Laksani, mengungkapkan pembahasan di balik keputusan pemangkasan anggota dan staf JKT48 akibat pandemi Covid-19.
"Jadi kemarin sudah diumumkan bakal ada pengurangan member dan staf karena memang semenjak pandemi, awalnya kami stay positive, tapi pas akhir Agustus mulai dari stakeholder bilang sudah bubar aja," kata Melody.
Keputusan itu diambil melihat aktivitas JKT48 yang mulai terbatas akibat wabah virus corona, padahal mereka sebelumnya punya segudang agenda, mulai dari teater, konser, serta circus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, para pemangku kepentingan tak langsung memutuskan membubarkan JKT48. Mereka berdiskusi dengan pihak manajemen di Indonesia dan juga Jepang untuk mencari jalan terbaik.
"Setelah diskusi dari pihak manajemen Jepang dan stakeholder di sana, akhirnya jalan satu-satunya yang terbaik dengan pengurangan member dan staf," ucap Melody.
Ia mengungkapkan bahwa JKT48 hingga kini memiliki 70 member dan 50 staf. Namun, jumlah personel yang akan dikurangi masih dibahas dan belum final.
Lihat juga:JKT48 Ingin Pangkas Member, Penggemar Cemas |
Demi mempertahankan JKT48, pihak manajemen kini juga mulai menyiapkan sejumlah aktivitas, seperti live streaming gratis sejak Juni, yang kemudian berlanjut ke live streaming berbayar. Teater JKT48 juga akan kembali dibuka dengan kapasitas amat terbatas, yakni sekitar 20 orang.
"Itu semua sudah sesuai protokol kesehatan," kata Melody ketika menjadi bintang tamu dalam acara Insert Trans TV.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir beberapa member JKT48, salah satunya Desy. Ia mengaku tidak pernah menyangka akan mendengar pengumuman restrukturisasi staf dan member JKT48.
"Sama sekali tidak pernah rumor. Pas kemarin dikasih tahu ada pengumuman, kirain mau konser lagi kali ya karena akhir tahun ulang tahun JKT48. Jadi sekarang sedih banget," kata Desy.
Anggota yang sudah bergabung dengan JKT48 dari generasi pertama, Beby, juga merasakan kesedihan serupa.
"Sudah ngerasain member yang masuk dan keluar dan enggak pernah ngebayangin ini paling tersedih sih akibat pengurangan. Biasanya kan karena graduate."
Sementara itu, Gracia juga berkata, "Kami kaget, tapi pasti itu sudah dipikirkan matang-matang. Sekarang tugas kami sebagai member harus terus berjuang dan semangat buat JKT48."
Sebelumnya, para penggemar JKT48 juga menyampaikan rasa duka dan kekecewaan mereka atas nasib yang mengancam grup idola itu. Tagar #KamiBersamaJKT48 dan #SaveJKT48 pun menggema di media sosial.
"Bukannya mengatasi masalah, malah buat masalah. Itu member yang dikurangi, ada fansnya woy dan jumlahnya pada lumayan. Gilak kali lu ngurangin income lo dari fans-fans tersebut," kata seorang penggemar di media sosial.
"Daripada di-PHK, mendingan setengah membernya di-hiatus-in aja sementara sampe pandemi membaik. Nanti kalo pandemi udah enggak ada, tinggal dipanggil lagi member yang hiatus atau hiatusnya gantian. Jadi nanti yang digaji yang masuk aja, yang hiatus disuruh buka endorse-an aja," kata yang lain.
Fan lainnya juga berkata, "Sebenernya sekarang masing-masing team udah pas 16 orang, lho.. (Setelah dikurangi yang udah ngumumin graduation & asumsi Anin cuma di 1 team aja: team T). Apakah mau pake formasi ini? Terus academy-nya dikemanain?"
"NANGIS BANGET YA AMPUN TOLONG INI GEMETERAN. Tapi mau gimana lagi karena pemasokan paling banyak dari teater juga terus gen 10 juga belum diapa-apain. Ya ampun, ini pasti berat banget buat semuanya. Semangat, ya semuanya temen-temen fans, staff, dan tentu saja member," tulis fan lainnya.
(chri/has)