FOTO: Produsen Piringan Hitam Keruk Untung di Tengah Pagebluk

Reuters, CNN Indonesia | Minggu, 21/02/2021 05:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kerinduan pencinta musik menghadiri konser di tengah pandemi Covid-19 membuat produsen piringan hitam di dunia, GZ Media, mengeruk untung besar kala pagebluk.

Kerinduan pencinta musik menghadiri konser di tengah pandemi Covid-19 membuat produsen piringan hitam di dunia, GZ Media, mengeruk untung besar kala pagebluk.

Kerinduan para pencinta musik untuk menghadiri konser di tengah pandemi Covid-19 membuat produsen piringan hitam di dunia, GZ Media, mengeruk untung besar kala pagebluk. (Reuters/David W Cerny)

Kepala Eksekutif GZ Media, Michal Sterba, mengatakan bahwa penjualan piringan hitam mereka sepanjang 2020 naik 11 persen menjadi 4 miliar koruna atau setara Rp2,6 triliun. (Reuters/David W Cerny)

Dengan angka tersebut, GZ Media menembus rekor penjualan terbanyak sejak perusahaan Ceko tersebut mulai memproduksi piringan hitam pada 1951. (Reuters/David W Cerny)

Sterba pun memperkirakan penjualan piringan hitam GZ Media akan meningkat hingga 4,7 miliar koruna pada 2021. (Reuters/David W Cerny)

GZ Media pun menganggap pandemi sebagai salah satu momen tertinggi dalam fenomena popularitas piringan hitam yang meningkat perlahan beberapa tahun belakangan. (Reuters/David W Cerny)

Sterba mengungkapkan bahwa pada awal 2020, saat pandemi baru saja melanda dunia, penjualan piringan hitam sebenarnya sempat menurun. (Reuters/David W Cerny)

Namun di pertengahan hingga akhir 2020, pembelian piringan hitam meningkat drastis. (Reuters/David W Cerny)

Ia menduga orang mulai kebosanan dengan ketiadaan konser sehingga mulai membeli sistem audio yang bagus dan membeli piringan hitam. (Reuters/David W Cerny)

Amerika Serikat sebagai pasar terbesar piringan hitam juga menunjukkan tren peningkatan. Pada 2020, sekitar 27,5 juta piringan hitam terjual di AS, meningkat 46 persen dari 2019. (Reuters/David W Cerny)

Sterba pun yakin industri album fisik dapat membantu membuka lapangan pekerjaan di tengah pandemi. Perusahaannya saja mempekerjakan sekitar 1.800 karyawan untuk pengemasan CD, DVD, dan piringan hitam. (Reuters/David W Cerny)