Demi Lovato merenungi hidupnya setelah melewati pengalaman nyaris tewas karena overdosis pada 2018 silam. Ia kini mengaku lebih bisa merasakan kebahagiaan.
"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, pada dasarnya saya mesti meninggal untuk bangun," kata Demi Lovato dalam wawancara dengan CBS This Morning yang tayang Minggu (21/3) waktu Amerika Serikat.
Dalam cuplikan yang ditayangkan sebelum acara, Demi Lovato juga menyebut bahwa dokter mengatakan kepadanya seandainya ia telah ditemukan pada 2018 lalu, ia tak akan bisa selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi Lovato menyadari bahwa dirinya sudah nyaris meninggal kala itu. Ia pun bersyukur bahwa ia masih bisa diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan. Kini kehidupannya disebut terasa lebih baik.
"Saya [kini] merasa sangat baik," kata Lovato. "Saya merasakan lebih banyak kegembiraan dalam hidup saya dibanding sebelumnya karena saya tak mencoba menghentikan sesuatu atau menghilangkan bagian dalam diri saya,"
"Saya pikir itulah keseluruhan hidup saya, saya dulu diberi kesempatan tapi saya seutuhnya menjalani itu. Hingga pada beberapa tahun lalu, saya bisa merasakan kebebasan atas kesempatan tersebut karena saya seutuhnya telah siap," kata Lovato.
Lovato juga menjelaskan situasi yang berbeda pada dirinya kini, membahas kesadarannya akan narkoba, dibanding pada 2016 kala membahas topik yang sama dengan pihak CBS This Morning.
"Saya waktu itu mungkin berusia 24 tahun saat wawancara. Jadi, ketika kita melakukan ini sekarang, saya sedang berada dalam pemulihan dari sejumlah hal," kata Lovato.
"Dan saya telah sadar selama bertahun-tahun tapi saya masih merasa buruk. Dan kemudian, tentu, tak peduli apa yang kau rasakan kala itu, kau ingin mengatakan 'ya, saya dalam kondisi baik' karena saya sedang di depan kamera, saya sedang melakukan wawancara," lanjutnya.
Lovato juga mengatakan dia tidak mengendalikan satu bagian mana pun dalam kehidupannya kala itu. Kini ia menyadari pentingnya untuk tumbuh dan mengendalikan dirinya sendiri.
"Dan itu sesuatu yang saya belum lakukan hingga dua tahun terakhir dalam hidup saya, yang mana, saya kini mengendalikan keuangan saya, saya kini mengendalikan apa yang saya makan, seberapa sering saya berolahraga," katanya.
"Terlepas dari apa yang orang lain katakan atau lakukan, tindakan saya menempatkan saya di kursi yang ada di depan Anda saat ini. Sayangnya, tidak ada yang bisa menjawab untuk overdosis itu selain saya sendiri." kata Demi Lovato, dikutip dari ET.
Demi Lovato mengungkapkan pengalaman pahit kala dirinya berada dalam kondisi sulit, overdosis, pada 2018 lalu. Dalam sebuah serial dokumenter, Demi Lovato: Dancing with the Devil, ia mengaku mengalami pelecehan seksual oleh pengedar narkoba kala overdosis.
Dalam serial tersebut, Lovato begitu emosional saat dirinya mengisahkan kembali trauma yang dihadapi, bukan hanya dari pengalaman overdosis tetapi juga pemerkosaan yang terjadi.
"Ketika saya masih remaja, saya amat akrab dengan situasi tersebut. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan," kata Lovato dalam film tersebut.
Demi Lovato ditemukan tak sadar usai overdosis pada 24 Juli 2018. Dia disebut sempat diberikan Narcan, obat yang digunakan sebagai pertolongan pertama dalam overdosis opioid, sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Ia pun dikabarkan mengalami sejumlah komplikasi akibat overdosis tersebut saat menjalani pemulihan usai dilarikan ke rumah sakit Cedars-Sinai, Los Angeles.
(end)