Benedict Cumberbatch Dukung Biden Tutup Penjara Guatanamo

Aktor Hollywood Benedict Cumberbatch rupanya membawa visi khusus usai memerankan Stuart Couch dalam film The Mauritanian. Ia ingin Presiden AS Joe Biden menutup penjara Guantanamo.

Hal tersebut ia ingin sampaikan setelah mengetahui seluk beluk di dalam penjara Guantanmo, ketika mendalami peran dalam film yang dirilis bulan lalu tersebut.

Ia ditanya oleh Independent mengenai harapannya pada Joe Biden terkait keberadaan penjara militer AS tersebut. Cumberbatch mengatakan, ia ingin Biden menutupnya.

"Berharap? Saya akan memohon kepada orang itu (Biden)," ujar Cumberbatch.

Aktor 44 tahun tersebut menyebut penjara Guantanamo sebagai proyek gagal, di mana terdapat sejumlah masalah hak asasi manusia di dalamnya.

"ini (penjara Guantanamo) adalah pembelanjaan yang amat besar. Ini penjara termahal di dunia. Apa hasilnya? Di mana penuntutannya?"

"ini tidak berhasil, dan kemudian Anda memiliki masalah hak asasi manusia." lanjut Cumberbatch.

Aktor pemeran Sherlock Holmes tersebut merasa tidak nyaman dengan penyiksaan yang kerap terjadi di dalam penjara tersebut. Baginya, keberadaan penjara Guantanamo tak lagi diperlukan.

"Ini adalah tempat yang berbahaya, tidak perlu, dan tidak efektif, dan cukup banyak orang yang menderita di sana," ucapnya.

Teluk Guantanamo merupakan penjara militer AS di lepas pantai Kuba yang dibangun hampir dua dekade lalu setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat. Penjara kerap digunakan untuk menahan dan 'menyiksa' terduga teroris, tanpa proses pengadilan.

Pembangunan penjara tersebut menelan biaya besar. Sebuah laporan New York Times menyebut pembangunan penjara menelan biaya US$ 13 juta atau lebih dari Rp188 miliar.

Film The Mauritanian (2021) menggambarkan kisah nyata dan dugaan konspirasi yang terjadi di penjara Guantanamo tersebut.