Staf Positif Covid-19, Serial Suriname Tunda Syuting

Proses produksi serial Suriname terpaksa dihentikan sementara setelah salah satu stafnya positif Covid-19. Netflix selaku yang memproduksi serial tersebut mengonfirmasi dan menyebut jadwal syuting akan diubah mengikuti situasi terbaru.

"Kami belum menerima instruksi terpisah dari pihak berwenang. Tapi kami telah menunda semua jadwal syuting untuk keselamatan semua orang," kata Netflix seperti dilansir Star News via Naver.

Tak hanya itu, seluruh pemain serta staf produksi lainnya juga langsung menjalani tes kesehatan dan saat ini sedang menantikan hasilnya.

Drama Suriname mengisahkan Jeon Yo-han (Hwang Jung-min) yang menjadi bandar narkoba besar di Suriname, bekas koloni Belanda di Amerika Selatan.

Serial ini diangkat dari kisah nyata Jo Bong-haeng yang menjalankan jaringan penyelundupan narkotika besar di wilayah Suriname.

Suriname dibintangi sederet aktor ternama Korea seperti Park Hae-soo (Prison Playbook), Yoo Yeon-seok (Hospital Playlist), dan Jo Woo-jin (Mr. Sunshine).

Dalam Suriname, Ha Jung-woo berperan sebagai Kang In-goo, pebisnis yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Namun, ia memilih bekerja sama dengan Badan Intelijen Nasional.

Sementara itu, Park Hae-soo bakal memerankan karakter agen rahasia yang mengejar Jeon Yo-han. Jo Woo-jin akan muncul sebagai rekan dekat gembong narkoba dan Yoo Yeon-seok berperan sebagai pengacara gembong narkoba.

Serial ini bermula dari Kang In-goo yang memulai bisnisnya di Suriname. Sebuah situasi mendorongnya ke perjanjian kerja sama dengan Badan Intelijen Nasional untuk menangkap Jeon Yo-han, gembong narkotika di sana.

Serial Suriname akan diarahkan Sutradara Yoon Jong-bin. Suriname merupakan debutnya sebagai sutradara serial. Sebelumnya, Sutradara Yoon dikenal lewat beberapa film seperti Nameless Gangster: Rules of Time (2012), Kundo: Age of the Rampant (2014), dan The Spy Gone North (2018).

Seperti dilansir Korea Times, awalnya Suriname merupakan proyek yang disiapkan dengan bujet 40 miliar won dan syuting di Republik Dominika.

Namun, pandemi Covid-19 terjadi dan menggagalkan rencana tersebut. Sebagian besar adegan dilakukan di Korea Selatan. Sementara itu, 20 persen dibuat di Asia Tenggara, bukan Amerika Latin.