Lisa BLACKPINK Minta Maaf Soal Gaya Rambut di Klip MONEY

Lisa BLACKPINK meminta maaf usai menerima kritikan soal gaya rambutnya di video klip MONEY. Gaya rambut kepang box braids itu dianggap sebagai perampasan budaya.

Dalam video klip yang tayang pada 23 September itu, Lisa tampak menggunakan model rambut kepang box braids merah yang digunakan sebagai hiasan dengan model kuncir ekor kuda.

Setelah merilis video klip tersebut, Lisa mengadakan jumpa fan secara daring. Seorang penggemar kemudian menyatakan kekhawatiran dan kritikannya soal gaya rambut Lisa tersebut.

Lisa memperhatikan pesan dari penggemarnya itu. Ia bahkan meminta durasi jumpa fan diperpanjang untuk memperhatikan perihal rambut tersebut. Usai menyimak, Lisa pun meminta maaf.

"Saya tidak tahu... Saya tidak memiliki niat buruk. Saya pikir gaya rambut itu amatlah keren," kata Lisa dalam rekaman siaran langsung yang direkam penggemar dan disebarkan di YouTube.

"Namun saya merasa tidak enak, dan saya meminta maaf bila ada yang terluka karena itu," lanjutnya dalam video yang diunggah pada Senin (27/9) tersebut.

Penggemar kemudian menyebut bahwa mereka tak ingin membuat Lisa resah, hanya ingin anggota BLACKPINK dari Asia Tenggara itu memahami perihal budaya yang kerap menjadi topik sensitif di media sosial ini.

"Saya minta maaf soal itu... Saya harus mengeceknya lagi berulang kali di kemudian hari," kata Lisa menyiratkan ia akan lebih berhati-hati di masa mendatang.

"Terima kasih banyak sudah memberitahukan kepada saya hal seperti ini," kata Lisa. "Tolong beritahu teman atau kenalan kalian bahwa saya tidak berniat buruk soal ini. Saya minta maaf."

Kepang box braids merupakan gaya rambut yang populer di kalangan masyarakat Afrika dan keturunannya. Gaya rambut ini memiliki simbol sebagai identitas suku, lokasi, hingga kekayaan juga kekuasaan.

Bukan cuma Lisa BLACKPINK yang pernah bermasalah karena menggunakan gaya rambut ala masyarakat Afrika.

Adele pada Agustus 2020 juga sempat kena protes karena menggunakan gaya rambut Bantu Knots yang biasa digunakan oleh masyarakat Zulu di selatan Afrika.