Daniel Dae Kim Jadi Lord Ozai di Avatar The Last Airbender Netflix
Bintang Spider-Man 2, Daniel Dae Kim, bergabung dengan serial live-action Avatar: The Last Airbender. Ia akan memerankan karakter antagonis yang merupakan pemimpin Negara Api Lord Ozai.
Seperti dilansir Variety, Rabu (3/11) waktu AS, Ozai dideskripsikan sebagai sosok yang kejam. Ia juga menuntut banyak hal yang sulit dilakukan dari sejumlah orang, termasuk anak laki-lakinya, Pangeran Zuko.
Ozai dikisahkan berambisi menguasai Negara Air, Negara Bumi, dan Negara Udara. Ia percaya bahwa menguasai ketiga negara tersebut merupakan takdir demi menyelesaikan perang yang dimulai nenek moyangnya.
Kim menjadi aktor terbaru yang bergabung dengan live-action Avatar: The Last Airbender. Sebelumnya, nama para pemeran utama lainnya telah diumumkan.
Mulai dari aktor Gordon Cormier sebagai Aang, Kiawentiio sebagai Katara, Ian Ousley sebagai Sokka, dan Dallas Liu sebagai Zuko.
Kim merupakan salah satu aktor senior asal Amerika Serikat. Aktor yang lahir di Korea Selatan ini mengawali karier seni peran sejak 1992 silam lewat film American Shaolin.
Nama Kim mulai dikenal secara luas sejak membintangi serial televisi bertajuk Hawaii Five-0 (2010-2017). Ia juga pernah membintangi film besar Hollywood seperti Spider-Man 2 dan Hellboy (2019).
Live-action Avatar: The Last Airbender adalah proyek Netflix yang telah diumumkan sejak 2018. Serial ini dibuat berdasarkan karya kreator asli, Michael DiMartino dan Bryan Konietzko, yang bertindak sebagai pelaksana serial dan produser eksekutif.
AVATAR: THE LAST AIRBENDER NETFLIX |
Namun, mereka berdua pada 2020 menyatakan tidak lagi terlibat dalam proyek tersebut. Kala itu DiMartino memberikan pernyataan resmi melalui situsnya setelah banyak orang yang bertanya mengenai serial itu.
"Saya akhirnya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak lagi terlibat dengan proyek ini. Pada Juni lalu, setelah dua tahun proses pengembangan, Bryan Konietzko dan saya membuat keputusan sulit untuk berhenti dari produksi," tulisnya dalam pernyataan tersebut.
DiMartino mengaku bahwa dia dan Konietzko berkomitmen bekerja sama dengan Netflix dalam serial ini karena sesuai dengan visi mereka. Namun, kondisi berubah seiring waktu berjalan.
"Sayangnya, hal-hal tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Banyak hal terjadi. Produksi itu menantang. Peristiwa tak terduga muncul. Rencana harus diubah," tulis DiMartino.
Cerita serial ini disebut masih sama dengan versi animasi, yakni Aang yang menyandang status sebagai avatar berusaha mengalahkan Negara Api bersama kedua sahabatnya, yaitu Katara dan Sokka.
Misi itu tidak mudah lantaran Aang hanya mampu mengendalikan elemen udara. Ia perlu belajar mengendalikan elemen air, bumi, dan api agar menjadi avatar seutuhnya.
Sebelumnya, Avatar: The Last Airbender sempat diadaptasi menjadi film dengan tajuk The Last Airbender (2018). Film tersebut dicaci kritikus dengan diberi nilai enam persen dari 100 persen di laman aggregator Rotten Tomatoes.
(adp/chri)