Jakarta, CNN Indonesia --
Bintang Cantopop alias Hong Kong-Pop Denise Ho ditangkap kepolisian terkait penggeledahan media Stand News pada Rabu (29/12). Selain artis Denise Ho juga aktivis pro-demokrasi.
Denise Ho mengawali karier pada 1996 dengan mengikuti ajang pencarian bakat New Talent Singing Awards. Denise yang saat itu berusia 19 tahun berhasil memenangkan ajang tersebut dan bertemu Anita Mui, penyanyi Cantopop ternama.
Denise kemudian dibimbing oleh Anita Mui yang merupakan idolanya sejak kecil hingga merilis album debut bertajuk First pada 2001. Ia pun menggunakan nama panggung yaitu HoCC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2003, Denise menggelar konser bertajuk Music is Live bersama Andy Hui, yang juga merupakan murid Anita Mui. Penampilan mereka mendapat pujian dari para kritikus musik.
Pada tahun yang sama, Denise merilis album keduanya Dress Me Up!. Denise juga sekaligus menjadi produser album tersebut.
Tidak hanya berkarier sebagai penyanyi, Denise mulai menjajal dunia pembawa acara pada 2003. Ia didapuk sebagai pembawa acara musik mingguan, Jade Solid Gold.
Meski penampilan sebagai pembawa acara mendapat pujian, artis yang tumbuh di Kanada ini tetap aktif berkarya di bidang musik.
Ia rutin merilis sejumlah album, di antaranya Glamorous (2005), Butterfly Lovers (2005), What Really Matters (2007), Ten Days in the Madhouse (2008), Heroes (2009), dan Recollections (2013).
Denise Ho juga kerap tampil di sejumlah film sejak 1998.
[Gambas:Youtube]
Ia membintangi sejumlah film, di antaranya Rumble Ages (1998), Anti Crime Squad (1999), Anna in Kung Fu Land (2003), Look For a Star (2009), Life without Principle (2011),dan Young And Dangerous: Reloaded (2013).
Pada akhir 2014, Denise mengikuti Umbrella Movement, yang merupakan demonstrasi pro-demokrasi besar-besaran di Hong Kong. Ia juga menjadi aktivis sehingga sering diliput media.
Denise Ho mulai aktif menjadi pembicara di forum HAM internasional pada 2019. Ia pernah menghadiri pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.
Dalam pidato, Denise meminta dewan untuk mencopot China dari badan tersebut dan mengadakan sesi mendesak untuk melindungi warga Hong Kong
Partisipasi aktifnya dalam gerakan sosial skala besar Hong Kong membuatnya masuk daftar hitam dan dilarang tampil di China.
Hingga pada Rabu (29/12), Denise Ho menjadi salah satu dari enam orang yang ditangkap kepolisian terkait penggeledahan media Stand News. Menurut asisten Ho yang meminta tak diungkapkan namanya, polisi menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk menangkap Ho setelah menggerebek rumahnya.
Selama penggerebekan berlangsung, polisi turut menyita telepon genggam, komputer, kartu identitas, hingga paspor Ho. Ho kemudian dibawa ke stasiun kepolisian, menurut postingan halaman Facebook Ho yang terverifikasi, dikutip dari CNN.
Lebih dari 200 personel polisi dikerahkan untuk menggeledah kantor Stand News dan menyita materi jurnalistik. Surat perintah penyitaan dari pengadilan menuturkan Stand News diduga menyebarkan "publikasi yang menghasut".
[Gambas:Youtube]