Jakarta, CNN Indonesia --
Don't Look Up seperti kilasan berbagai laporan berita yang muncul semasa era pandemi, ketika para penguasa mengabaikan peringatan dari para ilmuwan padahal untuk kemaslahatan umat manusia.
Melalui film ini, sutradara Adam McKay seolah memberikan sindiran keras atas sikap para pejabat pemerintah yang tidak memiliki hati nurani, haus kekuasaan, tamak, dan tidak memihak pada masyarakat.
Bukan hanya itu, fenomena media yang hanya mengejar traffic demi cuan alih-alih fakta juga menjadi sindiran McKay dalam film ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
McKay dengan santai menggambarkan ketamakan itu membuat pihak yang semestinya menyiarkan fakta dan kebenaran, malah menyebarkan kabar rekayasa demi keuntungan pribadi.
Masalah sosial yang disinggung McKay dalam film ini juga termasuk soal bagaimana masyarakat modern begitu mengagungkan media sosial.
Film ini menampilkan bagaimana media sosial yang mestinya menjadi wadah yang mempertemukan orang dari berbagai belahan Bumi menjadi tempat berkumpul informasi palsu, ujaran kebencian, dan pelecehan, atas nama kebebasan berpendapat juga bereskpresi.
 Review Don't Look Up: film ini secara esensial menjadi bahan renungan sekaligus merangsang para penontonnya untuk berpikir kritis. (NIKO TAVERNISE/NETFLIX/NIKO TAVERNISE/NETFLIX) |
McKay tak sungkan untuk menggambarkan orang-orang yang dengan bodoh dan tanpa pikir panjang mempercayai semua yang ada di internet dan menganggap apa yang ia ketahui adalah kebenaran absolut.
Don't Look Up secara esensial menjadi bahan renungan sekaligus merangsang para penontonnya untuk berpikir kritis atas berbagai persoalan sosial yang berlangsung saat ini.
Namun McKay tidak membungkus niat tersebut dalam sebuah film yang 'berat', melainkan film komedi.
Keputusan McKay tersebut adalah tepat. Berbagai sindiran atas banyak masalah sosial dalam film ini menjadi terasa relevan dengan penyampaian yang tidak membebani pikiran, namun masih bisa menjadi bahan perenungan.
Apalagi, kondisi dunia penuh tipu-tipu tersebut dibawakan dengan apik oleh para pemain dan aktor papan atas.
Review Don't Look Up lanjut ke sebelah...
Don't Look Up memang tak main-main dalam menggandeng pemain, ada Jennifer Lawrence, Meryl Streep, hingga Leonardo DiCaprio yang sukses membuat saya terpana karena mampu membangun ketegangan dan emosi dalam film ini.
Hal itu terlihat ketika DiCaprio menjelma dari seorang kutu buku yang pemalu di depan kamera, kemudian perlahan menjadi pandai bersilat lidah.
Namun pada akhirnya ia sadar dan kembali pada prinsipnya. Perubahan emosi itu dibawakan dengan sangat apik dan mulus.
Bukan cuma pemain utama, sejumlah pemain tambahan seperti Ariana Grande juga membawakan perannya dengan baik dan membuat film ini menjadi lebih berwarna.
Don't Look Up dengan gaya dan komposisinya sukses membuat saya terenyuh, meski banyak ulasan buruk datang untuk film ini.
Meski begitu, toh film ini sukses menyampaikan kritikan kepada jutaan orang. Terbukti dari capaian film ini yang mampu memecahkan rekor sebagai film paling lama ditonton dalam sepekan di layanan streaming Netflix.
 Review Don't Look Up: film ini sukses menyampaikan kritikan kepada jutaan orang. : (NIKO TAVERNISE/NETFLIX/NIKO TAVERNISE/NETFLIX) |
Pada Januari 2022, film ini disaksikan selama 152,2 juta kali secara global pada periode 27 Desember hingga 2 Januari. Don't Look Up menjadi film ketiga yang paling banyak disaksikan dalam 28 hari pertama penayangannya, di bawah Bird Box (2018) dan Red Notice (2021).
Selain itu, Don't Look Up juga berhasil mendapatkan sejumlah nominasi bergengsi dalam Academy Awards ke-94 atau ajang Piala Oscar 2022, seperti Best Picture, Best Original Screenplay, Best Original Score, dan Best Film Editing.
Dengan semua itu, ada setitik harapan dalam benak saya bahwa film yang sarat akan pesan lingkungan dan pengingat untuk masyarakat ini bisa mendapatkan apresiasi sepadan di ajang bergengsi seperti Oscar 2022.
[Gambas:Youtube]