Sutradara Tidak Takut My Sassy Girl Dibandingkan dengan Versi Korea
Sutradara Fajar Bustomi tidak takut jika film My Sassy Girl versi Indonesia dibandingkan dengan versi Korea. Ia sudah terbiasa jika ada pihak yang membandingkan karyanya dengan versi orisinal.
"Enggak ada [ketakutan]. Alhamdulillah mental saya sudah dibangun dari film sebelumnya," kata Fajar Bustomi dalam jumpa media di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (31/5).
"Jadi, buat saya adaptasi dari film ke film, versi luar menjadi versi kita, versi Indonesia, ataupun dari novel ke film, yang fansnya radikal, saya sudah terbiasa," lanjutnya.
Untuk diketahui, Fajar Bustomi merupakan sutradara di balik trilogi Dilan yang diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq.
Ia mengutip pesan dari Pidi Baiq yang mengatakan agar tidak takut dengan pandangan orang, dan totalitas dalam berkarya.
Berbekal pesan tersebut, Fajar bertekad untuk membuat karyanya lebih baik dibandingkan dengan versi aslinya. Ia pun tidak masalah jika ada yang membandingkan karya karena pada dasarnya selera setiap orang berbeda-beda.
"Kalau tidak bisa lebih baik, tidak usah. Jadi, harus total," kata Fajar.
"Urusan selera, suka enggak suka, lalu dibanding-bandingkan, saya enggak takut. Saya berusaha jujur menafsirkan dari versi Korea. Saya ingin mengubahnya dengan budaya saya, gaya Indonesia, sudut pandang saya," imbuhnya.
Fajar lalu mengatakan bahwa cerita My Sassy Girl versi Indonesia masih sama dengan versi asli. Hanya saja, adegan dalam versinya disesuaikan dengan budaya di Indonesia.
Salah satunya, karakter Gian yang diperankan oleh Jefri Nichol. Ia membuat karakter itu sesuai dengan citra lelaki Indonesia pada umumnya yang belum pernah berpacaran lalu bertemu perempuan dengan karakter yang berbeda.
"Makanya, beberapa adegan itu disesuaikan dengan budaya indonesia karena film aslinya sudah bagus. Jadi, enggak perlu takut karena kita tidak perlu memuaskan semua orang terhadap karya kita. Pasti ada orang yang sependapat sama kita, film itu kan jualan rasa," ucap Fajar.
Hal itu juga dibenarkan oleh dua pemeran utama My Sassy Girl versi Indonesia, Jefri Nichol dan Tiara Andini. Mereka kompak tidak khawatir dengan pandangan orang yang membandingkan filmnya dengan versi asli.
"Buat apa memikirkan ketakutan itu," kata Tiara.
"Iya, enggak ada gunanya juga. Jangan khawatir sama apapun, gue udah ngasih performa gue di sini. Ya, semoga banyak yang suka," timpal Jefri.
My Sassy Girl versi Indonesia ini akan menjadi salah satu dari tujuh film yang akan dihadirkan oleh Falcon Pictures pada sepanjang 2022. Fajar Bustomi dipercaya untuk menyutradarai film asal Korea tersebut.
Selain Jefri Nichol dan Tiara Andini, film tersebut juga turut dibintangi oleh Raja Giannuca dan Petrus Mahendra.
My Sassy Girl versi Indonesia tayang 23 Juni di bioskop.
(nly/pra)