Indonesia dinilai berhasil dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Hal tersebut ditandai dengan tercukupinya ketersediaan beras dalam negeri sehingga selama tiga tahun terakhir tidak melakukan impor. Sebaliknya, ada sejumlah kabupaten sperti di Sragen yang sukses melakukan ekspor beras ke Arab Saudi.
Ahli Pangan dari Universitas Indonesia Riyanto mengatakan keberhasilan tersebut tak lepas dari kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mempercepat proses produksi dengan pengadaan benih unggul, teknologi seperti alat mesin pertanian dan masifnya pendampingan petani di semua daerah.
"Biasanya Indonesia impor. Tapi di zaman pak SYL saya melihat beras kita cukup, bahkan cenderung surplus. Semua bisa dikendalikan dan dalam waktu tiga tahun terakhir kita sudah tidak impor," ujar Riyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, keberhasilan tersebut ditandai dengan tercukupinya ketersediaan beras dalam negeri sehingga selama tiga tahun terakhir dan tidak melakukan impor. Sebaliknya, ada sejumlah kabupaten seperti di Sragen yang sukses melakukan ekspor beras ke Arab Saudi.
Riyanto juga mengatakan sektor pertanian merupakan sektor yang paling strategis dalam mewujudkan Indonesia berdaulat dari aspek apapun selain keamanan, politik dan ketertiban. Tanpa pangan semua orang akan kebingungan dan negara bisa mengalami kebangkrutan.
"Saya kira posisi Indonesia sudah cukup bagus dan berjalan lebih cepat dari biasanya. Pangan kita cukup dan semua bisa dikendalikan. Inilah bukti kerja pemerintah, disektor pertanian. Selain Mentan SYL juga bisa menyelesaikan semua arahan dan perintah Presiden Jokowi," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan sejak 2019 impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) tidak dilakukan.
"Dalam tiga tahun terakhir, CBP tidak pernah impor. Apa yang disampaikan Bapak Presiden bahwa Indonesia sampai saat ini tidak melakukan impor selama tiga tahun terakhir memang benar," katanya.
Sementara itu pemerhati pangan, Irma Suryani Chaniago menyebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pekerjaannya dengan cerdas dan mampu menjalankan perintah dan arahan dari Presiden Joko Widodo sehingga ketersediaan pangan nasional dalam keadaan cukup. Bahkan Indonesia selama tiga tahun terakhir tidak melakukan impor.
"Ini yang saya sebut kerja cerdas. Tidak impor kan artinya kerjanya berintegritas. Tidak Macam-macam dan hanya fokus kerja saja. Saya kira ini perlu diapresiasi," katanya.
(adv/adv)