Kisah Jeje Slebew Bangkit dari Masa Lalu Korban Pelecehan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Jul 2022 20:23 WIB
Jeje, salah satu remaja yang viral karena Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman, ternyata memiliki kisah memilukan. (Screenshot dari Instagram @911jelicascalling )
Jakarta, CNN Indonesia --

Jeje, salah satu remaja yang viral karena Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman, ternyata memiliki kisah memilukan. Ia adalah seorang penyintas pelecehan seksual.

Hal itu diungkap oleh remaja bernama asli Jasmine tersebut mengisahkan kisah pilu itu kepada Atta Halilintar dan tayang di YouTube pada 5 Juli lalu.

Menurut penuturan Jeje yang semula terkenal karena kisah cintanya dengan pemuda asal Citayam bernama Roy itu, kejadian memilukan tersebut memicu dirinya kabur dari rumah selama enam bulan.

"Bisa dibilang, dulu aku punya mental issue di rumah. Kedua itu karena aku dulu sempet bermasalah sama orang rumahku, yang bisa dibilang bukan keluarga. Jadi dia itu, bahasa kasarnya, tukang kebun lah," kata Jeje.

"Aku sempat di-[sensor]. Itu kayaknya aku keep setahun dari 2021," lanjut Jeje yang dari gerak mulutnya merujuk sebuah tindakan pelecehan seksual.

Jeje mengaku kejadian itu terjadi di rumah neneknya. Ia dulu tinggal bersama neneknya karena ibu dan ayahnya telah berpisah. Terduga pelaku merupakan pegawai lama neneknya, bahkan istri terduga pelaku disebut Jeje adalah pengasuhnya semasa kecil.

Jeje menyebut pria itu tidak dipecat, meski dia telah melaporkannya kepada keluarga. Alih-alih didukung, Jeje justru dituding jadi penyebab. 

"Mamaku sama nenekku dulu malah kiranya.. ibarat kata akulah korbannya, karena emang sih pakaian aku kan rada mengundang, kayak celana pendek, kaus.. mungkin dipikirnya aku yang memikat dia [pelaku], mengundang dia," kata Jeje.

"Sampai akhirnya nenek aku punya pemikiran, 'kamu itu bukan korban, tapi kamu sendiri yang mengundang'. Tapi sebenarnya bagi aku tuh kayak 'enggak, enggak, enggak begitu maksudnya'," kenang Jeje.

"Akhirnya aku enggak punya pilihan lain. Akhirnya aku kabur dari rumah. Ibarat kata buat menenangkan situasi lah," lanjutnya.

Jeje memutuskan kabur dari rumah meski tak punya tujuan pasti. Kala itu, ia hanya bisa meminta tolong kepada pacarnya saat itu. Jeje mengaku sempat menetap di kediaman pria yang kini sudah jadi mantannya itu.

Semasa kabur itu, kata Jeje, keluarganya tidak mengetahui. Bahkan pria yang diduga menjadi pelaku tidak dipecat atau dilaporkan, dan masih bekerja di tempat yang sama hingga saat ini.



Kabur dari rumah yang diketahui di daerah Kemang, Jeje menghubungi ayahnya yang berada di Belanda. Ayahnya sempat panik bahkan ingin memberikan hukuman kepada pelaku, tapi Jeje mencegahnya.

Di masa-masa sulit itu, Jeje tetap memilih untuk hidup sendiri, meski dia merasa putus asa dan frustrasi. Ia bahkan sempat melakukan upaya menyakiti diri sendiri.

Jeje menyebut dirinya tak lama tinggal di rumah sang pacar. Mereka berdua kemudian putus dan membuat Jeje harus hidup tak menentu di jalanan. Ia bahkan sempat tidur di bawah rel kereta api Tanah Abang.

Ketika Atta menanyakan apakah Jeje tidak takut bila ada yang berusaha melakukan kejahatan terhadap dirinya, remaja yang putus sekolah pada kelas 2 SMP ini mengaku pasrah.

Lanjut ke sebelah..

Jeje: Mereka Pikir Hidup Aku Enak


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :