Bradley Cooper disebut merasa cocok dengan pacar barunya saat ini, politisi muslim Amerika Serikat Huma Abedin. Cooper disebut memang sengaja tak ingin sesumbar soal hubungan barunya itu.
"Pasangan itu tak sesumbar soal hubungan mereka dan menghindari terlihat di depan umum," kata seorang sumber kepada ET seperti yang diberitakan pada Rabu (13/7) waktu AS.
"Mereka ingin mengenal satu sama lain terlebih dahulu sebelum semua orang menimpali saat mereka mengetahuinya. Mereka berdua punya banyak kesamaan dan menikmati momen kebersamaan mereka. Ini berjalan amat baik," lanjut sumber itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Bradley Cooper pacaran dengan Huma Abedin muncul pada Selasa (12/7). Page Six menyebut keduanya dikenalkan oleh Pemimpin Redaksi Vogue, Anna Wintour, yang merupakan teman dekat keduanya.
Dilaporkan People, seorang sumber mengatakan aktor dan sutradara berusia 47 tersebut telah berkencan dengan perempuan berusia 45 tahun itu selama "beberapa bulan" terakhir.
![]() |
"Anna jelas jadi mak comblang," kata sumber tersebut ke Page Six. "Dia teman baik dengan Bradley dan mengagumi Huma,"
Sumber dalam Hollywood lainnya mengatakan bahwa Bradley Cooper dan Huma Abedin memilih untuk tak memamerkan hubungan keduanya secara terbuka.
"Bradley diam-diam berkencan dengan Huma selama beberapa bulan sekarang, mereka sangat merahasiakannya," kata sumber tersebut. "Bradley putus dengan [aktris] Dianna Agron dan mulai berkencan dengan Huma,"
Sebelum dengan Huma Abedin, Bradley Cooper berkencan dengan Diana Agron setelah putus dari Irina Shayk pada 2019. Cooper bersama dengan Shayk sejak 2015 dan telah mendapatkan seorang putri.
Sementara itu Huma Mahmood Abedin diketahui pernah menikah dengan mantan anggota kongres Anthony Weiner. Pernikahan keduanya dari 2010 hingga 2017 itu menghasilkan seorang anak.
Huma Abedin merupakan anak keturunan India dan Pakistan, dan diketahui beragama Islam. Kedua orang tuanya merupakan profesor sebuah universitas.
Abedin sempat tinggal di Jeddah, Arab Saudi, ketika orang tuanya ditawari pekerjaan di University of Jeddah.
Abedin kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah jurnalistik di George Washington University dan mulai bekerja di Gedung Putih sebagai magang pada 1996. Kala itu pula ia menjadi asisten dari Hillary Clinton yang menjadi ibu negara.
Abedin juga pernah menjadi asisten editor Journal of Muslim Minority pada 1996-2008, dan diketahui lancar berbahasa Arab.
(end)