Dua sutradara Batgirl, Adil El Arbi dan Bilall Falah, akhirnya buka suara setelah film tersebut batal tayang di bioskop maupun di layanan streaming. Dalam sebuah pernyataan gabungan, Arbi dan Bilall terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Warner Bros. selaku studio yang memproduksi Batgirl.
"Kami sedih dan terkejut dengan kabar itu, Kami masih tidak percaya" ujar Adil El Arbi dan Bilall Falah membuka pernyataan yang diunggah ke media sosial, Rabu (3/8).
"Sebagai sutradara, sangat penting bahwa karya kami ditampilkan kepada penonton, dan sementara film ini masih jauh dari selesai, kami berharap para penggemar di seluruh dunia memiliki kesempatan untuk melihat dan merangkul film terakhir itu sendiri. Mungkin suatu hari insyaAllah," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adil El Arbi dan Bilall Falah memuji para pemeran dan kru yang selama ini sudah bekerja dengan sangat baik untuk menghidupkan Batgirl dalam sebuah film. Keduanya pun bersyukur karena sudah menjadi bagian dari tim tersebut.
Kemudian, Arbi dan Falah juga bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan aktor-aktor ternama Hollywood, seperti Michael Keaton, JK Simmons, hingga Brendan Fraser.
Keduanya juga tidak lupa mengucapkan berterima kasih kepada Leslie Grace atas dedikasinya dalam memerankan Barbara Gordon alias Batgirl.
"Dan khususnya Leslie Grace yang luar biasa, yang memerankan Batgirl dengan sangat bergairah, berdedikasi, dan rasa kemanusiaan.
"Bagaimanapun, sebagai penggemar berat Batman sejak kami masih kecil, ini merupakan sebuah privilese dan kehormatan untuk menjadi bagian dari DCEU, bahkan hanya untuk sesaat. Batgirl For Life," tutup Adil El Arbi dan Bilall Falah.
Sebelumnya, Warner Bros. memutuskan untuk tidak menayangkan Batgirl di bioskop dan di layanan streaming HBO Max.
Seorang sumber mengatakan bahwa tes uji untuk penonton itu ternyata mendapatkan respons yang buruk. Sehingga, Warner Bros. memutuskan untuk tidak menayangkan Batgirl sama sekali agar tidak merugi.
"Mereka merasa Batgirl yang tidak dibicarakan itu tidak akan bisa diselamatkan," kata seorang sumber kepada New York Post, pada Selasa (2/8).
Batgirl dikabarkan mencapai US$70 juta atau sekitar Rp1 triliun (US$1= Rp14.898) untuk biaya produksi. Namun, sumber tersebut mengungkapkan bahwa biaya sebenarnya menelan biaya lebih dari US$100 juta.
Respons yang kurang baik dari tes uji penonton membuat Batgirl menjadi salah satu film termahal yang dibuang.
Batgirl awalnya direncanakan rilis di HBO Max sebelum dibatalkan oleh Warner Bros.