Isi Surat Yoo Joo-eun Sebelum Meninggal Diduga Bunuh Diri

Aktris Yoo Joo-eun meninggalkan sebuah surat yang berisi pesan-pesan terakhirnya sebelum pada Senin (29/8) diumumkan meninggal diduga karena bunuh diri.

Diberitakan Osen pada Senin (29/8), dalam sebuah unggahan di akun Instagram yang kini telah dikunci, kakak laki-laki dari Yoo Joo-eun membagikan isi surat wasiat dari adiknya tersebut.

Yoo Joo-eun berpesan dalam surat wasiatnya bahwa ia telah menjalani kehidupan yang bahagia. Namun, ternyata ia menemukan kesulitan dalam meniti karier sebagai seorang aktris.

Lihat Juga : Profil Yoo Joo-Eun yang Diduga Meninggal Bunuh Diri

"Saya menjalani kehidupan yang bahagia yang tidak pantas saya dapatkan," tulis Yoo Joo-eun, seperti dikutip dari Maekyung, Senin (29/8).

"Saya benar-benar ingin akting. Mungkin itu adalah segalanya atau hanya sebagian dari saya. Tapi ternyata tidak mudah untuk mengejar kehidupan itu," tambah aktris berusia 27 tahun itu.

Yoo Joo-eun merupakan aktris berdarah Korea yang lahir pada 1995. Ia tercatat pernah membintangi dua drama Korea besar.

Joo-eun debut sebagai aktris ketika membintangi drama Big Forest sebagai Casey pada 2018 lalu. Kemudian, namanya lebih dikenal ketika mendapatkan peran sebagai Cho-sun dalam drama Joseon Survival Period (2019).

[Gambas:Video CNN]

Berikut isi surat Yoo Joo-eun sebelum dikabarkan meninggal.

Saya menjalani kehidupan yang bahagia yang tidak pantas saya dapatkan.

Saya benar-benar ingin akting. Mungkin itu adalah segalanya atau hanya sebagian dari saya. Tapi ternyata tidak mudah untuk mengejar kehidupan itu.

Saya tidak ingin melakukan hal lain [selain akting]. Rasanya [saya] sudah sangat putus asa.

Memang merupakan suatu berkah jika memiliki sesuatu yang ingin saya lakukan, tetapi saya juga menyadari bahwa itu adalah kutukan jika hanya melakukan satu hal itu.

Lihat Juga : Aktris Yoo Joo-eun Meninggal di Usia 27 Tahun, Diduga Bunuh Diri

Saya merasa hidup saya cukup sukses karena pada akhir hidup saya sudah mendapatkan kenang-kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan.

Terima kasih banyak sudah merangkul dan memahami saya yang masih banyak kekurangan dan tidak sabar ini. Maaf saya tidak mengungkapkannya dengan baik. Tapi aku harap kamu dapat mengerti perasaanku.

Dan saya sangat menghargai dan menghormati semua relasi berharga yang saya miliki dengan guru-guru saya. Terima kasih banyak telah mengajarkan saya banyak hal dalam hidup.