Mentan Dorong Banten Hasilkan Kedelai Lokal Berkualitas

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2022 00:00 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong Banten menjadi salah satu provinsi penghasil produksi kedelai lokal berkualitas.
Arsip Kementan.
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong Banten menjadi salah satu provinsi yang menghasilkan produksi kedelai lokal berkualitas.

Menurut Mentan, komoditas kedelai sangat menjanjikan mengingat harga saat ini dalam posisi tinggi. Apalagi, Banten memiliki lahan yang subur dan bisa dilakukan penanaman secara besar-besaran.

"Hari ini saya bersyukur karena Pak Gubernur, Ibu Bupati selalu siap untuk menciptakan kedelai seperti yang ada di luar negeri, yaitu varietas Dega 1 dan Migo 2. Kita berharap Banten, Kabupaten Serang ini menjadi sumber bibit berkualitas," ujar SYL saat menghadiri gerakan panen kedelai provitas tinggi dengan teknologi mikroba google di Kabupaten Serang, Rabu (14/9).

SYL mengatakan, selama ini kedelai menjadi bagian penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam memproduksi makanan olahan. Selama ini kebutuhan tersebut masih didatangkan dari luar negeri alias impor.

"Karena itu, saya mengajak agar ketergantungan impor ini bisa ditekan melalui penanaman kedelai lokal. Kita berharap secara bertahap produktivitas yang ada jauh lebih bagus, saya kira cukup menjanjikan untuk dikembangkan ke depan," katanya.

SYL menambahkan, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki keunggulan di sektor pertanian. Bahkan di tiga tahun terakhir, pertanian tumbuh positif dan menjadi tulang punggung ekonomi disaat pandemi. Terlebih kondisi global saat ini tengah menghadapi turbulensi cuaca dan gejolak dunia.

"Mereka (dunia) juga menghadapi cuaca ekstrem dan ini menjadi peluang dan kekuatan untuk kita. Bapak Presiden menganjurkan yang mana yang tidak bisa impor ayo kita buat sendiri. Oleh karena itu, apa yang menjadi pembeda antara kedelai lokal dan di luar negeri harus bisa kita buat sendiri," katanya.

Sejauh ini, kata SYL, sebelas komoditas strategis Indonesia dalam keadaan aman. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Sebelas komoditas tersebut di antaranya beras, gula, daging, telur, cabai, bawang dan juga kedelai.

"Neraca pangan kita cukup siap, makanan kita siap. Alhamdulillah kita overstock dan cukup untuk makan kita ke depan," jelasnya.

Untuk iketahui, saat ini Demplot kerja sama Kementan dan P4B dengan luas tanam 1 ha serta didukung teknologi mikroba google varietas Dega 1 dan Migo 2 yang mampu berproduksi 3 ton/ha.

Adapun target pengembangan kedelai nasional melalui Banpem 2022 mencapai 352 ribu ha dengan pengembangan kedelai di Provinsi Banten mencapai 11.580 ha. Rinciannya, 200 ha berada di Kabupaten Serang, 11.210 ha di Pandeglang, dan 170 ha di Kabupaten Lebak.

Yang pasti, kata SYL, dukungan offtaker sangat diperlukan untuk kepastian harga dan kepastian penjualan di tingkat petani. Saat ini harga kedelai konsumsi rata-rata Rp10.000-12.000/kg, hal ini menambah gairah petani untuk bertanam kedelai.

"Juga yang tak kalah penting adalah sosialisasi hasil demplot secara masif untuk peningkatan minat petani. Ke depan, kita tidak lagi demplot/denfarm tapi pengembangan berskala luas," pungkasnya.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER