Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebut dipilihnya Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa keputusan Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo bebas dari kepentingan apapun.
"Presiden tidak asal pilih berdasarkan kepentingan ini itu. Namun jelas beliau sangat melihat rekam jejak dan pengalaman Pak Heru selama bekerja di Jakarta," kata Sahroni di Jakarta, Senin (10/10).
Dia menilai TPA memilih Heru Budi karena berdasarkan pertimbangan rekam jejaknya di bidang pemerintahan yang baik. Karena itu menurut Sahroni penunjukan Heru Budi merupakan pilihan tepat karena memiliki rekam jejak yang positif.
"Dipilihnya Pak Heru sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta adalah pilihan yang baik dan saya yakin beliau akan mampu mengemban amanah ini dengan maksimal," katanya.
Dia menjelaskan pengalaman Heru di bidang pemerintahan tidak perlu diragukan karena pernah menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) serta Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara.
Selain itu menurut dia, Heru pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) pada 2015. Karena itu dia menilai rekam jejak Heru yang beragam, akan memperkaya proses pembuatan kebijakan yang dilakukannya di Jakarta.
"Jadi dengan pengalaman beliau yang sudah begitu banyak, akan membantu beliau dalam membuat berbagai keputusan di ibu kota yang kita cintai bersama ini," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap Heru Budi Hartono yang terpilih sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dapat mengatasi persoalan utama di ibu kota seperti macet dan banjir.
"Kemarin saya sudah saya sampaikan kepada Pak Heru utamanya persoalan utama di DKI Jakarta, macet, banjir harus ada progres perkembangan yang signifikan," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta pada Senin.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dalam Rapat Tim Penilai Akhir yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (7/10) siang.
"Saya kan udah kenal Pak Heru lama sekali, sejak jadi apa wali kota di DKI kemudian waktu memegang badan keuangan saya tahu betul rekam jejak secara bekerja, kapasitas, kemampuan saya tahu semuanya," ungkap Presiden Jokowi.
Presiden juga menilai Heru memiliki komunikasi yang sangat baik dengan siapa pun.
"Sehingga kita harapkan nanti ada percepatan- percepatan, termasuk yang berkaitan dengan tata ruang," tambah Presiden.
Heru dipilih dibanding dua calon lainnya yaitu Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah serta Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bachtiar.
(adv/adv)