Festival Sinema Prancis 'Generation' Digelar Hybrid, Tayangkan 24 Film
Institute France Indonesia (IFI) kembali menggelar Festival Sinema Prancis yang digelar pada 6 sampai 21 Oktober. Festival ke-24 pada tahun ini digelar untuk pertama kalinya secara hybrid, yakni offline dan online.
Untuk offline, IFI akan menayangkan 19 film berbahasa Prancis yang bisa ditonton secara gratis di 21 lokasi di 13 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, Pontianak, Lampung, Samarinda, Kendari, Makassar, dan Ambon.
Selain itu, ada 5 film Prancis yang bisa disaksikan secara online melalui layanan streaming Mola dalam festival bertemakan 'Generation' ini. Mola akan menayangkan 5 film ini mulai 14 Oktober hingga 21 Oktober.
Adapun film-film yang disajikan secara offline maupun online ini hadir dengan beberapa genre. Mulai dari fiksi, serial pendek, animasi, hingga dokumenter.
"Ada 24 film yang menakjubkan akan menyatukan puluhan ribu orang di dalam Festival Sinema Prancis (FSP). Festival ini amat penting dicatat dalam kalender budaya, karena di sinilah film-film Prancis terbaik dan teranyar disuguhkan secara cuma-cuma, di berbagai penjuru nusantara Indonesia," ujar Direktur IFI, Stephane Dovert.
Stephane menjelaskan, IFI memilih tema Generation karena film-film yang disajikan berhubungan dengan permasalahan generasi saat ini. Mulai dari perubahan iklim, pelestarian lingkungan, kepunahan massal spesies, termasuk hak asasi manusia, inklusi, dan lain-lain.
"Anda menyusuri perjalanan keliling dunia guna memahami keprihatinan dan tantangan generasi kita hari ini. Maksud dan tujuan program film-film ini adalah untuk mengantarkan pesan harapan, yang akan membantu memetakan sejarah di kemudian hari. Harapan dan cita, kita sangat memerlukannya," tambah Stephane.
Selain rangkaian pemutaran film, festival tahun ini juga akan menggelar sejumlah kegiatan lain, seperti diskusi, kuliah umum, dan ciné-moi spesial Festival Sinema Prancis.
Festival ini dibuka dengan penayangan film dokumenter berjudul Animal karya Cyril Dion pada Kamis 6 Oktober. Film ini diputar secara offline di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan.
Setelah itu, hingga 21 Oktober mendatang 23 film akan ditayangkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Beberapa di antaranya Bonne Mère, Ouistreham, Mon Lègionnaire, Les Choses qu'on Dit Les Chose qu'on Fait, une Jeune Fille qui Va Bien, Les 2 Alfred, Petite Fille, Adolescentes, dan Mal de Pierres.
Festival kemudian ditutup dengan pemutaran film Illusions Perdues yang disutradarai Xavier Giannoli. Film ini akan ditayangkan di Auditorium IFI Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat 21 Oktober.
(osc)