Inspirasi menjadi kata kunci yang diperlukan bagi banyak orang untuk membuat suatu karya berkualitas. Inspirasi sendiri bisa datang dari mana saja, selama orang tersebut bisa menuangkannya dengan baik ke dalam sebuah karya, baik itu tulisan maupun fotografi.
Seperti yang dilakukan penulis sekaligus konten kreator Raditya Dika dan fotografer profesional Putri Anindya dalam Webinar Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2022 dengan tema "Bangkit Bersama untuk Indonesia", Jumat (2/12).
Raditya misalnya. Dia menyebut hampir semua karyanya, baik tulisan, film, hingga stand up komedi berawal dari kegelisahaan. Dia menjadikan kegelisahaan dalam hidupnya sebagai sumber inspirasi untuk membuat karya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua seni adalah alat menyampaikan kegelisahaan. Kebetulan tulisan gw itu semua tentang kegelisahaan," ujar Raditya.
Raditya, menyontohkan drama Malam Minggu Miko yang tayang di kanal youtubenya. Menurut dia, Malam Minggu Miko terinspirasi dari kehidupan nyata dia kala remaja.
Raditya, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dulu selama sekitar empat tahun lamanya dia selalu gagal mendapat pacar. Meski beberapa kali malam minggu kerap jalan bareng perempuan, tapi semuanya berujung kegagalan.
"Kok nggak ada yang mau sama gue. Nah kegelisahan itu gue terjemahkan menjadi skenario berjudul Malam Minggu Miko," ujar Raditya.
Contoh lainnya adalah teenlit Koala Kumal yang kemudian dijadikan film. Raditya menyebut cerita dalam Koala Kumal juga berasal dari kegelisahaannya soal kisah tragis dalam percintaannya.
Bagaimana ketika dulu dia terlalu menaruh ekspetasi yang terlalu tinggi hingga akhirnya mengalami patah hati. 'Tragedi' itu yang kemudian mengubah sudut pandangnya terhadap cinta yang berujung pada sebuah karya.
"Gue merasa kegelisahaan itu kayanya seru ya kalau dijadiin film. Jadilah Koala Kumal yang bercerita tentang komedi sakit hati," kata dia.
Tak hanya itu, Raditya juga memberikan tips dalam mencari ide sebelum dieksekusi menjadi sebuah tulisan. Menurutnya, ada tiga lapisan atau layer dalam pencarian ide kegelisahaan tersebut, yakni inerself, outerself, dan the world within.
Inerself, kata Raditya, perlu dicaritahu masalah apa yang paling menjadi kegelisahaan dalam diri sendiri. "Apakah gue pemalu, apakah gue ga punya temen, apakah gua punya utang di mana-mana. Itu bisa menjadi kegelisahaan dalam diri kita," ujarnya.
Lapis kedua, yakni kegelisahaan dari luar atau outerself. Raditya menyarankan agar mencari masalah-masalah yang ada di luar diri kita untuk dijadikan ide.
"Misalnya cara jalan kita aneh, tubuh kita pendek yang selalu jadi bahan tertawaan orang-orang," tambahnya.
Ketiga, the world within. Menurutnya kegelisahaan di sekeliling kita bisa menjadi sumber untuk menulis atau berkarya.
"Misalnya, kita punya tetangga yang aneh, yang kalau parkir sembarangan padahal sudah kita bilangi. Atau mertua yang punya ekspetasi tinggi, padahal kita tidak suka," ungkapnya.
Setelah ide dari kegelisahaan itu didapatkan, tambah Raditya, selanjutnya adalah membuat kerangka cerita, yakni karakter, tujuan, dan halangan.
"Contohnya karakternya Radit, tujuannya ingin pergi ke reunian sekolah, halangannya istri tidak merestui," katanya. Jalan ceritanya dibuat dari situ," ucapnya.
Hal tak kalah pentingnya adalah membuat judul. Menurutnya judul memiliki kekuatan untuk mendatangkan minat dari pembaca. Judul harus dibuat semenarik mungkin dan dapat merepresentasikan isi cerita di dalamnya.
"Judul power full banget. Karena merepresentasikan apa yang kita tulis. Cukup menarik nggak buat orang untuk membaca tulisan itu. Tapi kebanyakan orang pengen bikin judul menarik, tapi malah sebaliknya," kata dia.
![]() |
Fotografi: Jangan Takut Mencoba
Tak jauh berbeda dengan yang diungkapkan Radit, Putri Anindya juga menyebut bahwa membingkai suatu momen dalam jepretan kamera membutuhkan ide dan proses.
Puan, panggilan karibnya, menyebut ada sejumlah persiapan bagi seseorang yang hendak menekuni fotografi. Selain kamera dan perlengkapan lainnya, passion menjadi hal penting dalam dunia fotografi.
Seorang fotografer yang baik harus tahu passionnya. Apakah dia lebih menyukai human interest, pemandangan, atau tema-tema lainnya.
"Yang perlu dipersiapkan passionnya. Di situ apa nggak passionnya. Karena sekarang ini semua orang bisa jadi fotografer, tapi nggak semua orang punya passion," katanya.
Selanjutnya, kata Puan, seorang fotografer juga perlu mencari referensi dalam hunting foto. Referensi bisa didapatkan dari banyak sumber, baik itu album atau galeri foto, riset-riset di internet, atau melihat kumpulan foto dari fotografer terdahulu.
Puan menambahkan, fotografer juga harus bisa memotret foto dengan ideal. Foto yang ideal, menurutnya, adalah ide si fotografer dalam memvisualisasikan momen atau sesuatu yang dia suka, sehingga bisa membuat orang yang melihat foto tersebut seakan-akan berada di dalamnya.
"Misalnya aku paling suka foto travel, pemandangan, tempat, atau street di suatu tempat. Kaya klien-klien aku pengennya aku memotret foto-foto yang mempromosikan tempat atau negara mereka. Jadi yang lihat foto itu pengen ke tempat itu dan merasakan dia lagi ada di situ," katanya.
Lebih dari itu semua jangan takut untuk mencoba. Puan menyebut bahwa fotografer pemula harus terus menerus memotret.
"Foto dulu saja apapun itu. Karena fotografi itu ilmunya adalah praktik," ujarnya.
Sebagai informasi, Astra tengah mengadakan Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2022 dengan tema "Bangkit Bersama Untuk Indonesia". Adapun lomba penulisan dan fotografi ini digelar untuk mengajak siapapun untuk menebar inspirasi kepada masyarakat.
Untuk Anugerah Pewarta Astra 2022, Astra mengajak seluruh peserta untuk menggali cerita inspiratif yang mengisahkan harapan, optimisme, dan ajakan untuk bangkit bersama-sama dari 565 penerima SATU Indonesia Awards dan tokoh penggerak di 170 Kampung Berseri Astra atau 1.060 Desa Sejahtera Astra. Pendaftarannya bisa dilakukan di sini.
Sedangkan Lomba Foto Astra 2022, Astra mengajak insan di Indonesia untuk membagikan potret yang membangun, memotivasi, dan menginspirasi yang menggambarkan berbagai macam kegiatan positif untuk bergerak dan bangkit bersama demi pemulihan Indonesia yang lebih cepat. Pendaftaran lomba foto bisa dilakukan di sini.
(osc)