Bobby Nasution menyampaikan permintaan maaf kepada Kaesang Pangarep setelah putranya, Panembahan Al Nahyan, enggan memakai beskap di berbagai rangkaian pernikahan Kaesang dan Erina.
Ucapan itu diungkapkan dalam cuitan yang diunggah melalui akun media sosial pribadi Bobby. Ia juga mengunggah foto cucu keempat Presiden RI Joko Widodo hanya mengenakan kaus singlet putih saat foto keluarga usai upacara siraman Kaesang pada Jumat (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maafin Nahyan ya kak @kaesangp," cuit Bobby via akun Twitter @bobbynasution, Minggu (11/12).
Selama rangkaian pernikahan Kaesang dan Erina, Nahyan beberapa kali terlihat enggan mengenakan beskap seperti anggota keluarga Jokowi lainnya. Ia juga hanya mengenakan kaus singlet dan celana pendek saat ngunduh mantu di Loji Gandrung.
Sebelumnya, Al Nahyan menolak pakai beskap saat akan menghadiri akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Momen itu berlangsung saat keluarga Jokowi bersiap-siap di Gedung Agung. Jokowi menghampiri Al Nahyan dan membujuk agar mengenakan pakaian khas Jawa.
"Kalau enggak pakai seragam [beskap], enggak boleh ikut ya," ucap Jokowi ke Al Nahyan, dikutip dari keterangan tertulis.
Meski telah dibujuk sang kakek, Al Nahyan tetap menolak pakai beskap. Dia justru tampil santai dengan kemeja berwarna biru muda, celana pendek, dan sneakers.
Tampilan Al Nahyan sangat berbeda dengan sepupu-sepupu yang lain yang kompak pakai busana adat, seperti Jan Ethes Srinarendra yang mengenakan beskap dan Sedah Mirah mengenakan kebaya.
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sebelumnya resmi menjadi suami istri usai menjalani akad nikah di Pendopo Agung Ambarrukmo, Yogyakarta, Sabtu (10/12).
Tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ini akan terdiri dari dua sesi, yakni pagi hingga siang dan sore hingga malam.
Dalam sesi tasyakuran inilah, mempelai dan keluarga akan menyambut tamu undangan, baik dari kedua mempelai, besan, ataupun tamu kenegaraan. Prosesi ini akan ditayangkan di CNN Indonesia TV.
- Kaesang dan Erina aalah pasangan pertama di luar keluarga Mangkunegaran yang mengadakan pesta di dalam Pura Mangkunegaran
- tamu dilarang memberikan sumbangan
- tak boleh ada batik motif parang lereng
- tak boleh ada upacara adat apapun di dalam Pura
- 2.188 polisi kawal tasyakuran
- ratusan andong, becak, bus, siap antar jemput tamu
- ada 3 tembang khusus dari grup karawitan ISI Surakarta
- undangan tasyakuran mencapai 6.000 orang