Klaim Sengaja Positif Covid, Penyanyi China Dikecam Netizen

CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2022 16:00 WIB
Penyanyi China Jane Zhang dikecam netizen hingga ia meminta maaf setelah mengklaim sengaja menginfeksikan diri dengan virus corona.
Penyanyi China Jane Zhang dikecam netizen hingga ia meminta maaf setelah mengklaim sengaja menginfeksikan diri dengan virus corona. (AP/Jordan Strauss/Invision)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyanyi China Jane Zhang dihujani kritik usai mengklaim sengaja positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Klaim itu disampaikan setelah ia bertanya di Weibo mengenai kondisi kesehatannya.

Kala itu, penyanyi berusia 38 tahun tersebut bertanya kemungkinan dirinya tertular Covid-19 jika hanya positif satu hari.

"Saya khawatir kondisi saya selama penampilan Malam Tahun Baru akan terpengaruh. Jadi, saya bertemu dengan orang-orang yang positif Covid karena saya punya waktu untuk pulih," komentar Zhang di Weibo, seperti diberitakan The Strait Times, Rabu (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan yang sama, ia menuliskan mulai merasakan gejala Covid setelah pertemuan tersebut, seperti demam, sakit tenggorokan, dan nyeri tubuh. Sehingga, ia memutuskan beristirahat.

"Gejala saya hilang setelah tidur satu hari satu malam."

"Eksim saya membaik, kulit saya tidak lagi kering dan berat badan saya turun," tulis runner-up Super Girl China 2005 tersebut.

Klaim dan unggahan tersebut dikecam netizen China sebab negara mereka saat ini sedang mengalami lonjakan kasus buntut pencabutan batasan terkait Covid-19. Netizen menilai Jane Zhang "menambah beban staf medis."

Tak lama setelah menuai kecaman dan kritikan, unggahan Jane Zhang di Weibo menghilang. Sang penyanyi kemudian meminta maaf dalam unggahan yang lain.

"Saya khawatir hari-hari ini, setelah banyak orang di sekitar saya terinfeksi sedangkan saya tetap negatif," tulis Jane Zhang.

"Pekerjaan membuat saya harus bertemu dan berhubungan dengan banyak orang dan saya khawatir saya meningkatkan risiko infeksi ulang bagi mereka," tulisnya sebelum meminta maaf.

[Gambas:Video CNN]



"Saya dengan tulus meminta maaf jika kata-kata saya menjadi contoh yang salah."

China belakangan memang mulai melonggarkan kebijakan nol-Covidnya setelah diprotes besar-besaran oleh publik.

Saking longgarnya, orang yang terkena Covid-19 diizinkan tetap bekerja, seperti yang terjadi di Chongqing.

Fenomena tersebut berbeda dengan yang selama ini terjadi di China. Negara Tirai Bambu sebelumnya sangat ketat sehingga bila mendeteksi satu kasus saja bisa membuat lockdown suatu wilayah.

Pemerintah Beijing sejauh ini pun telah meminta warga untuk melakukan isolasi mandiri di rumah ketimbang di ruang rawat.



Namun, beredar puluhan foto dan video rumah sakit di China membuat gempar lantaran menampilkan jenazah yang diduga pasien Covid-19 menumpuk di kamar mayat hingga lorong rumah sakit.

Foto-foto itu menunjukkan tumpukan mayat tergeletak di lantai di tengah lonjakan kasus Covid-19 di China usai kebijakan lockdown ketat dicabut imbas protes warga.

Bukan cuma itu, ruang resusitasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga dipenuhi pasien yang tampak mengular.

Terlepas dari gambar-gambar tersebut, otoritas bersikeras situasi Covid-19 China terkendali, seperti dikutip News.com.au.

Sejumlah ahli mengklaim pemerintah China menutup-nutupi jumlah kasus kematian akibat Covid-19.

(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER