
Venna Melinda Blak-blakan Soal Penyebab Utama KDRT Ferry Irawan

Venna Melinda akhirnya mengungkap pemicu tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Ferry Irawan, di salah satu hotel di Kediri, Jawa Timur, Minggu (8/1).
Hal itu disampaikan setelah memberikan keterangan sebagai pelapor di Polda Jatim pada Kamis (12/1), didampingi Hotman Paris selaku kuasa hukum, dan kedua anaknya, Verrel Bramasta dan Athalla Naufal.
Ia menyatakan Ferry sesungguhnya sudah melakukan kekerasan sekitar tiga bulan terakhir. Namun, kejadian yang terjadi di Kediri sudah menjadi puncak sehingga mendorongnya melapor ke polisi pada Senin (9/1).
Beberapa hari setelah itu, polisi pada Kamis (12/1) resmi menetapkan Ferry Irawan sebagai tersangka setelah penyidikan selesai. Ia disangkakan Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT.
Kasus KDRT itu juga memantapkan niat Venna Melinda untuk berpisah. Ia memastikan bakal menggugat cerai Ferry Irawan. Proses perceraian itu bakal mulai diurus setelah Venna tiba di Jakarta.
Berikut beberapa hal yang diduga picu Ferry Irawan lakukan kekerasan hingga Venna Melinda melapor ke polisi.
Permintaan hubungan seks
Semua bermula saat ia dan Ferry berangkat menuju daerah konstituennya di Kediri. Hal itu dikarenakan Venna berencana maju sebagai bakal calon legislatif (caleg) anggota DPR RI melalui Perindo untuk dapil itu.
"Saya berangkat [ke Kediri] itu dalam keadaan asam lambung, saya muntah-muntah tidak bisa makan," kata Venna, usai diperiksa di Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (12/1).
Namun, Ferry selama perjalanan meminta Venna untuk melakukan hubungan suami istri setelah sampai di Kediri. Venna pun mengiyakan karena kondisinya tengah sakit.
Ketika sampai di Kediri pada Sabtu (7/1) malam, Venna yang sejak awal sakit dan kelelahan akhirnya tertidur. Ia juga mengaku rasa kantuk itu juga muncul karena pengaruh obat lambung.
Namun, pukul 03.00, Minggu (8/1) dini hari, Ferry kembali berusaha membujuk Venna untuk berhubungan seks. Venna pun kembali menolak permintaan itu.
"Jam 03.00 WIB itu dia berusaha untuk melakukan hubungan, tapi saya enggak mau, karena saya capek, saya mau kerja, besok pagi saya sudah janji ke Tulungagung dengan teman-teman struktur dan masyarakat," ucapnya.
Saat dia bangun, sekitar pukul 06.00 WIB, Ferry ternyata mengirimkan tautan berisi artikel dosa istri yang menolak permintaan suami. Tautan itu membuat keduanya cekcok.
"Jam 06.00 WIB pagi saya bangun, saya dikirimin link. Disindir inilah dosa perempuan harusnya tidak begitu di situ saya terganggu," katanya.
"Saya bilang sekarang saya sudah berhijab, Tapi dia toel semua organ saya, kasar lah. Kami ribut, saya bilang mau kerja, akhirnya dia meluk, dia minta maaf," lanjutnya.
Lanjut ke sebelah...