Trauma Alami KDRT, Venna Melinda Parno hingga Menangis Tiap Tidur
Venna Melinda mengaku masih merasakan ketakutan setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Ferry Irawan. Pengalaman traumatis itu disebut berdampak kepada kondisi psikis Venna hingga saat ini.
Ia mengaku masih merasa syok hingga menangis, terutama ketika menjelang tidur. Kejadian itu juga membuat Venna menjadi mudah cemas saat beraktivitas.
"Setiap malam saya tidur itu, kalau saya sudah kunci pintu, saya bangun lagi, saya cek lagi. Kalau tidur, saya nangis karena syok-nya mungkin baru saat ini," kata Venna Melinda di Studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Jakarta, Senin (16/11).
Venna kemudian bercerita ketakutan tersebut baru muncul sekitar tiga hari setelah menjadi korban KDRT. Sejak saat itu, Venna menjadi mudah khawatir hingga gemetar akibat trauma.
Ia juga masih kerap waswas saat bangun tidur karena teringat dengan kekerasan yang dilakukan suaminya itu.
"Hari ketiga, keempat, kelima sampai sekarang hari kedelapan sudah mulai ndredeg (gemetaran) ya bahasa Jawanya," ucap Venna.
"Saya itu deg-degan terus. Kalau bangun itu, 'Aduh ada di mana nih, ada siapa nih di sebelah saya,'" lanjutnya.
Saat mengingat kejadian itu, Venna mengaku tak menyangka mampu bertahan dan meminta bantuan untuk melapor ke polisi. Ia juga mengingat setiap peristiwa yang dialami hingga pelaporan tersebut berlangsung lancar.
Momen cekcok sebelum KDRT
Tak hanya itu, Venna turut membeberkan momen-momen mencekam yang terjadi saat KDRT terjadi. Ia sempat cekcok hingga berebut handphone dengan Ferry Irawan, bahkan mencegah suami yang saat itu disebut hendak menyerangnya lagi.
"Sekarang saya syok banget, lemas. Kok bisa? Tapi alhamdulillah Allah luar biasa kasih saya kekuatan. Dia punya ide mau serang saya untuk kesekian kali, saya masih bisa tatap matanya," kata Venna.
"Saya masih bisa bilang, 'Jangan bunuh saya, ingat kamu punya ibu perempuan.' Di situ lah dia berubah. Dia langsung tersadar, saya bisa ambil HP lagi," lanjutnya.
Venna disebut meminta bantuan petugas hotel untuk memanggil polisi tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Venna juga membawa baju berlumuran darah yang ia kenakan.
Beberapa hari setelah itu, polisi melakukan olah TKP sekaligus mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi lain, sebelum meningkatkan kasus itu ke tahap penyidikan dengan Ferry sebagai tersangka.
Lanjut ke sebelah...