Riuh Netizen Bangga Indonesia Jadi Latar The Last of Us Episode 2

Serial The Last of Us terus menjadi pembahasan netizen, apalagi setelah episode 2 yang bertajuk Infected. Dalam serial itu, latar kisah berada di Indonesia, dan memunculkan Christine Hakim.

Dalam episode tersebut, virus yang membuat manusia jadi zombi dikisahkan muncul dari sebuah laboratorium di Jakarta, Indonesia. Sejumlah percakapan dengan bahasa Indonesia pun muncul di serial garapan HBO itu.

"Sebagai orang Indonesia, saya memuji HBO karena memilih aktor Indonesia untuk episode 2 The Last of Us. Sulih bahasa yang dilakukan juga tepat," kata jurnalis hiburan Rama Tampubolon yang berkecimpung di Hollywood.

"Seringkali ketika sebuah acara atau film berlatar di "Jakarta", Indonesia, mereka menggunakan aktor Filipina atau Thailand untuk memainkan karakter Indonesia. Pujian saya untuk HBO," lanjutnya.

"Satu hal soal serial The Last of Us yang saya suka selain cerita utamanya adalah.. cerita latar belakang menakutkan di awal episode, dan ini berlokasi di Indonesia," kata akun @emotionaldumpXO.

"Sejauh yang kita tahu sekarang, cordycep bersal dari Jakarta, Indonesia, DAN pertama kali dimulai dari perusahaan tepung," lanjutnya.

Namun tak semua netizen memuji The Last of Us. Beberapa ada juga yang mengkritik detail footage dalam serial itu yang dianggap kurang relevan dengan Jakarta, atau penggunaan tone warna kuning yang dicap sebagai stigma Hollywood atas negara berkembang.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada para netizen tersebut untuk mengutip unggahan mereka.

Heboh netizen soal kehadiran Indonesia di The Last of Us mulai muncul saat foto Christine Hakim di dunia maya. Dalam episode 2, Christine Hakim mendapatkan peran cukup vital sebagai ilmuwan di laboratorium yang mendeteksi virus cordyceps.

Berbeda dengan video gim, jamur zombie dalam serial The Last of Us tidak menyebar melalui spora udara.

The Last of Us merupakan serial hasil adaptasi video gim bertajuk serupa yang dikembangkan Naughty Dog. Serial ini mengisahkan Joel (Pedro Pascal) yang bertugas mengawal Ellie (Bella Ramsey) melintasi Amerika Serikat pasca-apokaliptik.

Semua itu bermula sekitar 20 tahun lalu. Pada 2003, sebuah virus jamur membuat korban yang terinfeksi menjadi haus darah dan dengan mudah menginfeksi orang lain. Kondisi ini menyebabkan kekacauan dan memicu pandemi global.

Virus tersebut mengubah dunia. Sekitar 20 tahun setelah itu, Joel tinggal di zona karantina Boston yang dikelola ketat Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEDRA).

Hingga akhirnya sang tokoh utama Joel (Pedro Pascal) bertemu dengan Ellie (Bella Ramsey), sang anak yang begitu dijaga oleh pimpinan Fireflies, kelompok penentang FEDRA.

Pimpinan Fireflies, tanpa memberi tahu banyak soal Ellie, meminta Joel mengantarkan anak itu ke Massachusetts State House. Hal itu jadi awal perjuangan hidup mereka.

Pekerjaan yang awalnya dikira mudah, malah akan menjadi petualangan menyedihkan. Joel dan Ellie harus mengelilingi AS dan bergantung satu dengan yang lain untuk bertahan.