Raffi Ahmad Respons Gideon Tengker Gugat Rieta Amalia

Raffi Ahmad berharap permasalahan yang melanda mertuanya alias orang tua Nagita Slavina, Rieta Amalia dengan mantan suaminya, Gideon Tengker, cepat selesai.

"Doakan saja semoga masalahnya cepat selesai," kata Raffi, Senin (13/2), seperti diberitakan detikHot, tanpa ingin membahas lebih lanjut.

Lihat Juga : Ayah Nagita, Gideon Tengker Akan Tuntut Gana-gini ke Rieta Amilia

Gideon Tengker yang merupakan ayah Nagita Slavina sebelumnya berencana menuntut mantan istrinya, Rieta Amalia, berupa harta gana-gini dari pernikahan mereka sejak 1986 dan berpisah pada 2013.

Pengacara Gideon, Erles Rareral mengungkapkan ada hak Gideon terkait aset selama menikah dengan Rieta Amilia. Salah satunya adalah rumah dan perusahaan yang dikelola oleh ibunda Nagita Slavina itu.

Selain itu, Erles menyebut Gideon sudah berusaha menghubungi mantan istrinya itu. Namun, Rieta diklaim tak jua memberikan respons.

"Dari Om Dion ada beberapa harta dari perkawinan itu. Ada rumah, ada aset tempat usaha," kata Erles. "Bagaimana pun juga yang namanya suami istri terikat dalam perkawinan, tentunya itu harus dibicarakan bersama."

[Gambas:Video CNN]

"Toh pada akhirnya mereka juga sudah selesai. Itu ditunggu sampai kemarin itu tidak ada pembicaraan dari Ibu Rieta," lanjutnya.

"Sehingga Om Dion dengan terpaksa meminta saya untuk mengurus seluruh aset-aset mereka selama bersama, di luar itu kami tidak masuk," katanya.

Gideon Tengker sendiri belum menjabarkan lebih lanjut aset-aset yang akan ia tuntut kepada mantan istrinya. Namun, salah satu yang akan dituntut adalah rumah produksi Frameritz yang dibangun selama pernikahannya dengan Rieta.

"Waduh, belum tercatat semua. (Nominal) itu nanti karena saya tidak tahu semua jumlah asetnya," kata Gideon. "(Yang diingat asetnya) mungkin Frameritz. Ya, semua usaha dialah selama perkawinan,"

Gideon juga mengatakan bahwa aset-aset tersebut tercatat atas nama Rieta Amilia karena saat kitu keduanya masih dalam status perkawinan.

Gideon Tengker berencana akan melayangkan gugatan harga gana-gini ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 15 Februari mendatang.