Sutradara Puss in Boots: The Last Wish, Joel Crawford, berharap animasi bisa dihargai lebih dari sebelumnya. Crawford meyakinkan menjadi sutradara animasi tidak sesederhana berdiri di belakang ilustrator dan berkata, "gambar adegan ini".
Menurut Crawford, Hollywood dan ajang penghargaan seperti Academy Awards harusnya lebih memahami bagaimana rumitnya pengerjaan sisi teknis dan juga artistik di balik layar film animasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah tujuan yang sama di mana kamu pasti memiliki visi itu sebagai sutradara," kata Crawford dalam siniar Awards Circuit dari Variety, Senin (13/2).
"Pada dasarnya kamu juga mengabadikan sebuah momen, tetapi itu dilakukan di departemen yang berbeda," lanjutnya.
Dalam perbincangan tersebut, Crawford juga membahas soal dirinya menerima nominasi Oscar pertamanya melalui sekuel dari film Shrek tersebut.
Menurut Crawford, capaian itu tak bisa dilepaskan dari keterlibatan para bintang pengisi suara yang mampu membawa emosi dan spontanitas dalam kisah yang dibangun animasi itu.
Puss in Boots: the Last Wish merupakan film sekuel Puss in Boots (2011). Film kedua yang disutradarai oleh Joel Crawford itu mengambil latar usai peristiwa film pertama dan beberapa saat setelah Shrek Forever After.
Film ini kembali dibintangi Antonio Banderas sebagai pengisi suara Puss in Boots, si kucing pahlawan San Ricardo. Salma Hayek juga kembali bergabung sebagai mengisi suara Kitty Softpaws, mantan kekasih Puss in Boots.
Puss in Boots: The Last Wish diarahkan oleh Joel Crawford dengan naskah yang digarap Paul Fisher bersama Tommy Swerdlow.
Sementara itu, Joel Crawford sebelumnya dikenal sebagai story artist berbagai film populer garapan DreamWorks Animation. Ia kemudian mulai menapaki karier sebagai sutradara kala menggarap Trolls Holiday (2017) dan The Croods: A New Age (2020).
(far/end)