Anak Minta Doa Usai Nani Wijaya Dirawat Intensif di RS
Aktris senior Nani Wijaya menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Rabu (1/3). Anak Nani Wijaya, Nina Kartika, mengabarkan saat ini sang ibu masih dalam penanganan dokter di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Nina juga meminta doa kepada masyarakat agar penanganan ibunya berjalan lancar dan Nani Wijaya kembali stabil.
"Iya benar [masuk rumah sakit], memang hari ini sedang dirawat di RS Fatmawati," tutur Nina kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/3).
"Mudah-mudahan, didoakan yang terbaik," lanjutnya.
KONDISI KESEHATAN NANI WIJAYA |
Nina Kartika menjelaskan ibunya dirawat bukan karena kritis, melainkan kondisi yang menurun karena usia.
Ia mengatakan kondisi kesehatan Nani Wijaya saat ini tengah rentan sehingga perlu mendapat perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Sang ibu juga disebut sedang mendapat perawatan intensif dari dokter.
"Kalau sudah umur biasanya mulai rentan. Itu aja sih standar," tegas Nina.
"Sekarang ditangani dokter intensif, jadi kami anak-anak tidak bisa tengok juga," lanjutnya.
Nani Wijaya merupakan aktris senior dan legendaris Indonesia. Nama perempuan kelahiran Cirebon pada 10 November 1944 ini sudah berkecimpung di dunia akting sejak dekade '60-an.
Film pertama yang tercatat dibintangi Nani Wijaya adalah Darah Tinggi pada 1960 yang digarap oleh Lilik Sudijo.
Ia kemudian tampil di sejumlah film lainnya pada dekade itu, seperti Di Lereng Gunung Kawi (1961), Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)m dan Menjusuri Djedjak Berdarah (1967).
Pada dekade '70-an, Nani juga tampil di Si Doel Anak Betawi (1973), Cinta Pertama (1973), Seruling Senja (1974), Gara-Gara Janda Kaya (1977), Yang Muda Yang Bercinta dan Roda-Roda Gila (1978).
Nama Nani terus berkibar pada dekade '80-an dalam sejumlah film seperti Nostalgia di SMA (1980), RA Kartini (1982), Opera Jakarta (1985), dan Catatan si Boy I (1987), III (1989) dan IV (1990).
Bukan hanya layar lebar, Nani Wijaya juga tampil di layar kaca. Ia menerima tawaran main sinetron sejak 1995 dan sudah tampil di berbagai judul sinetron.
Beberapa yang terkenal adalah Wah Cintaku sebagai ibunya Cecep (2001-2002), kemudian Bajaj Bajuri sebagai Emak (2002-2007), lanjut ke Si Cecep pada 2004, Kemilau Cinta Kamila 1-3 (2010), dan Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012-2017).
Nani Wijaya pun sudah naik turun panggung ajang penghargaan. Ia berhasil membawa pulang dua Piala Citra Festival Film Indonesia dari lima nominasi sepanjang kariernya. Dua piala itu datang lewat Yang Muda Yang Bercinta (1978), lalu di RA Kartini (1983).
Kiprah Nani Wijaya yang legendaris di dunia film Indonesia membuat dirinya dijuluki sebagai salah satu dari Golden Girls, alias kelompok empat aktris legendaris di Indonesia.
(frl/chri)