Ahmad Dhani Sindir Bayaran Once: Masa Harganya Lebih dari Saya

Pernyataan itu disampaikan di tengah larangan Ahmad Dhani kepada Once menyanyikan lagu Dewa 19 karena sedang tur keliling Indonesia hingga Desember 2023.

Dhani mengatakan Once masih menyanyikan lagu Dewa 19 sejak tahun 2010 sampai saat ini. Padahal, Once sudah menyatakan keluar dari Dewa 19.

Lihat Juga : Ahmad Dhani Cerita Garap Love is Blind Bareng Musisi Internasional

Ia menjelaskan setiap Once membawakan lagu Dewa 19 harusnya pihak event organizer (EO) membayar royalti. Namun, menurutnya royalti yang ia terima tidak sepadan.

"Coba Once buktiin, laporan nyanyi dari 2010 lagu Dewa sampai sekarang, mana? Berapa yang gue terima duitnya? Nah itu boleh ditanyain ke Once," ujar dia.

"Ada enggak laporannya, EO mana bayar berapa. Karena sampai saat ini, saya belum dapat laporannya. Jadi kalau dibilang sudah bayar, saya bisa bilang itu bullshit! Karena saya tidak pernah terima laporannya."

Dhani berpendapat masalah royalti harusnya menjadi tanggung jawab penyanyi juga. Penyanyi, kata Dhani, harus memastikan royalti sampai pada pencipta lagu.

"Menurut saya Once itu berlindung di EO," ucapnya.

Kesempatan itu bukan pertama kali bagi Ahmad Dhani mencap Once mahal. Sebelumnya, ia mengatakan alasan Once tak hadir sebagai vokalis Dewa 19 saat konser di Bandung adalah bayaran yang mahal.

"Enggak ada (Once). Alasannya kenapa? Alasannya mahal. Begitu saja," ungkap Ahmad Dhani pada Rabu (1/3).

Sementara itu, Once Mekel juga buka suara dan menolak dicap mahal oleh Ahmad Dhani. Ia turut menyinggung dirinya tak ikut dalam tur Dewa 19.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan Dewa 19 sudah memiliki tiga vokalis, yakni Virzha, Ello dan Ari Lasso.

"Sesimpel itu. Bukan artinya mahal [harga bayaran] atau bagaimana. Menurut saya [ucapan Ahmad Dhani] wajar-wajar saja," kata Once saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (31/3).

"Artinya ya ini kan pilihan kita, kita mau terus ada dalam show Dewa atau enggak. Apalagi saya bukan lagi member Dewa 19. Saya pikir harusnya itu ada kebebasan, kadang-kadang main, kadang-kadang enggak."