Jakarta, CNN Indonesia --
Air menjadi film biopik bertema olahraga yang berhasil mendapat pujian tinggi. Per Kamis (6/4), film ini menorehkan nilai 95 persen di Rotten Tomatoes dari kritikus, dan 98 persen dari penonton.
Air berpusat tentang kisah Sonny Vaccaro (Matt Damon), karyawan divisi bola basket Nike yang bertugas mencari atlet muda untuk menjalin kontrak kerja sama dengan perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nike kala itu belum memiliki reputasi sebagai produsen sepatu bola basket. Merek tersebut hanya populer sebagai pembuat sepatu lari sehingga divisi bola basket tidak terlalu diperhatikan.
Nike juga kalah bersaing dengan Adidas hingga Converse yang sudah bekerja sama dengan atlet NBA legendaris, seperti Magic Johnson hingga Larry Bird.
Hingga menjelang awal musim NBA 1984, Sonny Vaccaro menemukan bakat bertalenta bernama Michael Jordan. Ia percaya Jordan punya bakat spesial yang tak dimiliki banyak orang dari beberapa generasi.
 Per Kamis (6/4), film Air menorehkan nilai 95 persen di Rotten Tomatoes dari kritikus, dan 98 persen dari penonton.: (Prime Video via IMDb) |
Berikut 5 alasan kenapa Air mendulang pujian hingga raih nilai nyaris sempurna.
1. Kenangan akan kesuksesan bersejarah
Generasi milenial pasti kenal betul akan Michael Jordan dan sepatu Nike Air Jordan. Kisah legendaris dua entitas itulah yang membuat film ini terasa punya standar yang tinggi di benak penonton, dan sukses melampauinya.
Film ini juga dianggap merefleksikan kesuksesan film Moneyball pada 2011 yang dibintangi Brad Pitt soal tim baseball atletik Oakland. Film tersebut menuai skor kritikus 94 persen dan salah satu nominasi Best Picture Oscar.
Nah, film Moneyball yang dicap sebagai "film bapak-bapak" itu tergambar kembali melalui Air tapi dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan cerdas.
"Keduanya adalah kisah olahraga sejati yang berakar pada mengatasi rintangan, mengambil risiko, dan mengubah permainan," tulis Screen Rant. "Dengan Moneyball dan Air, keduanya menyenangkan penonton dengan arah yang amat baik, dieksekusi dengan baik dan ditulis dengan baik,"
2. Karya terbaik kedua Ben Affleck sebagai sutradara
Air merupakan film kelima Ben Affleck duduk di kursi sutradara, setelah Gone Baby Gone (2007), The Town (2010), Argo (2012), dan Live by Night (2016).
Dengan capaian Rotten Tomatoes 95 persen, Air menjadi film kedua terbaik yang pernah digarap oleh Ben Affleck. Pertama, ada Argo (2012) yang mencapai nilai 96 persen.
Film Air pun dinilai memiliki kans yang tinggi untuk Oscar, dan menguatkan kapasitas Ben Affleck baik sebagai aktor maupun sebagai sutradara.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]
3. Penampilan memukau para pemain
Screen Rant menilai bahwa penampilan para pemain Air sungguh memukau penonton. Mulai dari Matt Damon sebagai salesman, Ben Afflect sebagai si nyentrik Phil Knight, ataupun Viola Davis sebagai ibunda Michael Jordan yang bernama Deloris.
Apalagi Damon dan Davis merupakan aktor sekaliber nomine Oscar dalam bidang akting. Bahkan Davis membawa pulang piala bergengsi itu untuk kategori Best Supporting Actress melalui Fences.
Namun banyak pula kritikus menilai Air terasa begitu bagus karena para pemain sungguh berpadu saat mentas di depan kamera.
4. Kualitas naskah
Naskah menjadi hal yang menuai banyak pujian dari kritikus dari film Air. Ditulis oleh Alex Convery, Air menuai banyak kejutan para kritikus karena film ini adalah debut Alex menulis naskah film.
Para kritikus memuji bagaimana naskah Convery sukses menghibur penonton, terutama melalui olokan-olokan antar karakter, alur cerita yang cerdas, dan konsep yang jelas.
"Meski dunia tahu bagaimana ceritanya berakhir, naskah dari Convery menambahkan banyak perasaan dan humor pada awal mula sepatu kets Air Jordan untuk menciptakan kisah 112 menit yang memukau," tulis Screen Rant.
Alex Convery tumbuh di pinggiran Chicago pada dekade '90-an, saat Michael Jordan dikenal sebagai superhero. Ia menyaksikan dokumenter atlet itu, The Last Dance, selama pandemi.
Namun dari dokumenter itu, ia justru terinspirasi membuat film soal awal mula Nike menggandeng Jordan dan membuat sepatu fenomenal. Hanya butuh dua tahun dari naskah iseng Convery itu kemudian dipilih dan diangkat jadi film.
[Gambas:Photo CNN]
5. Bikin penonton gembira
Banyak penonton mengaku merasa gembira setelah menyaksikan Air. Mereka merasa terinspirasi dan lebih bergairah setelah daftar kredit muncul mengakhiri adegan.
Apalagi, banyak film beberapa saat terakhir kurang bisa memuaskan penonton bisokop. Sehingga, Air menjadi pelepas dahaga akan film yang membuat tersentuh dan bersemangat.
Para penonton banyak memberikan pujian akan betapa menyenangkan mood dan atmosfer dari film ini, ditambah cara brilian Ben Affleck menyoroti kelegendarisan Michael Jordan tanpa harus menyoroti wajahnya.
Sedangkan menurut para kritikus, Air bisa menyungging senyum penonton karena keterikatan para pemainnya, pendekatan yang tak biasa akan biopik olahraga, dan cara film ini mengubah cerita bisnis jadi permainan yang menghibur.
[Gambas:Youtube]