Direktur Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati menyatakan melalui program Matching Fund atau dana padanan vokasi, Ditjen Diksi terus mendorong kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri. Salah satunya, dalam hal hilirisasi produk riset terapan.
Sebelumnya, hilirisasi industri disebut sebagai salah satu dari dua strategi besar Indonesia yang dibawa ke pameran industri Hannover Messe 2023 untuk menggaet para investor. Dalam pidato saat pembukaan pameran, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi diproyeksikan mencapai US$545,3 miliar hingga 2040 untuk 21 komoditas.
"Melalui Hannover Messe ini kami ingin menunjukkan bahwa kami sangat terbuka untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam riset-riset terapan vokasi untuk mendukung peta jalan hilirisasi pemerintah, termasuk hilirisasi produk riset terapan," kata Kiki di Hannover Fair Ground, Jerman pada Senin (17/04).
Menurut Kiki, perguruan tinggi vokasi memiliki berbagai kepakaran yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah suatu komoditas, sekaligus mengingatkan daya saing bangsa.
Program Matching Fund vokasi yang sudah dilaksanakan sejak 2021 sendiri juga telah menghasilkan luaran riset yang potensial untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun keperluan industri.
"Matching Fund juga sebenarnya sudah menghasilkan banyak produk-produk inovasi yang siap dihilirisasi kan bersama mitra industri," katanya.
Untuk itu, Kiki menyampaikan harap agar Hannover Messe 2023 dapat menjadi momentum guna menjalin kolaborasi bersama para mitra industri terkait hilirisasi berbagai produk inovasi yang telah dihasilkan dari satuan pendidikan vokasi Indonesia.
Lebih jauh, Hannover Messe dinilai sebagai 'showcase' transformasi pendidikan vokasi melalui Merdeka Belajar yang menghasilkan produk inovasi yang siap dihilirisasi. Produk tersebut antara lain adalah produk bioplastik dari nata de coco hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Jakarta.
Kiki menyebut, hilirisasi bioplastik nata de coco itu berguna untuk mendukung industri kemasan makanan, dan memberi nilai tambah bagi komoditas kelapa.
"Saya rasa masih banyak lagi produk inovasi unggulan vokasi yang siap dihilirisasi. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk berkolaborasi," kata Kiki.
Di sisi lain, Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartini, mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk pengembangan dan hilirisasi bioplastik nata de coco.
"Sebagai salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, hilirisasi bioplastik nata de coco dapat meningkatkan nilai tambah air kelapa tua yang selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat," ujar Tipri.
![]() |
Matching Fund atau yang disebut dengan dana padanan sendiri merupakan salah satu fokus kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Vokasi. Program ini menyediakan bantuan pendanaan yang diperuntukkan bagi tiga program, yakni pengembangan pusat unggulan teknologi (PUT), hilirisasi produk riset terapan, serta startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.
(adv/adv)