Rino Soedarjo mengungkapkan sulitnya mendapat akses air bersih selama mengunjungi Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan tersebut dilakoni Rino dalam dalam rangka kampanye Wahana Visi Indonesia berjudul Water for Sumba.
Rino menjelaskan selama berada di Sumba Barat Daya, ia merasakan secara langsung terbatasnya air bersih di wilayah tersebut. Keresahan itu juga diamini oleh warga Sumba Barat Daya, bahkan ketika musim hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keresahan mereka paling utama adalah ketersediaan air bersih. Di sana itu susah banget untuk mendapat air bersih," ucap Rino dalam konferensi pers di kantor Wahana Visi Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (9/5).
"Seperti penampungan air hujan yang ada di samping rumah, warnanya aja sudah berwarna banget. Kenapa bisa keruh? Karena ini memang tempatnya terbuka, ini yang jadi masalah," lanjutnya.
Rino kemudian mengungkapkan cerita sejumlah warga yang ditemui selama berada di Sumba. Salah satu warga bercerita mereka hanya mengandalkan penampungan air hujan untuk menghadapi musim kemarau.
Penampungan itu bahkan terletak di tempat yang terbuka sehingga tak jarang menjadi sumber penyakit maupun bakteri.
"Sedangkan dalam musim kemarau di mana mereka membutuhkan air, mereka mengandalkan penampungan air hujan," ungkap Rino.
"Kalau tempatnya terbuka, sangat terekspos dengan penyakit dan virus," lanjutnya.
Kondisi masyarakat selama krisis air bersih juga semakin miris di mata Rino. Sebagian besar warga yang butuh air bersih harus berjalan beberapa kilometer untuk membeli air.
Keadaan itu menimbulkan persoalan lain, bahkan hingga masalah pencurian maupun kriminalitas akibat ekonomi yang terhimpit.
"Mereka juga untuk kebutuhan air kalau kekurangan itu harus beli. Sedangkan, mereka di sana juga sebagian bekerja sebagai petani dan hasilnya kurang," ucap Rino.
"Sehingga sering juga terjadi pencurian atau kejahatan," sambungnya.
Situasi itu kemudian mendorong Rino untuk terlibat dalam kampanye Gun Run Global 6K Water for Sumba yang diadakan di Jakarta pada 21 Mei 2023. Ia menjadi salah satu Global 6K Ambassador WV Indonesia.
Kampanye itu meliputi acara lari yang akan berlangsung di kawasan Jakarta, dengan titik mulai dari FX Sudirman. Ajang tersebut juga memiliki sejumlah target, termasuk membangun 30 Penampungan Air Hujan (PAH) komunal dan 3 sumur bor.
Masyarakat juga dapat terlibat dengan melakukan donasi saat pendaftaran 6K Water for Sumba. Hasil donasi akan digunakan untuk pembangunan akses air mengingat kondisi daerah Sumba Barat Daya yang krisis air bersih.