Jakarta, CNN Indonesia --
Transformers: Rise of the Beasts merupakan film ketujuh dari saga Transformers yang kembali menampilkan kisah Optimus Prime sebagai karakter utama. Film itu berjarak lima tahun dari rilisan Transformers terakhir, Bumblebee (2018).
Namun, penantian lama itu ternyata berujung komentar negatif dari sebagian kritikus. Beragam ulasan yang terhimpun di laman agregator Rotten Tomatoes menilai Rise of the Beasts gagal memenuhi ekspektasi.
Per Jumat (9/6), Transformers 7 bahkan hanya meraih skor tomatometer 55 persen dari 113 ulasan. Angka itu cukup kontras dibandingkan skor audiens sebesar 88 persen dari 500 lebih penonton yang telah menuliskan rating.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar kritik dalam ulasan yang terbit menilai Rise of the Beasts memiliki kelemahan dari berbagai aspek. Salah satu ulasan memberikan komentar pedas dengan menyebut film itu sebagai gambaran jika suatu karya digarap oleh teknologi kecerdasan buatan (AI).
Mark Kennedy dari Associated Press (AP) bahkan menulis kritik pedas dalam ulasannya. Ia meyakini teknologi chatbot berbasis AI seperti ChatGPT dapat mengerjakan sebuah film yang lebih apik dibanding Rise of the Beasts.
 Kritikus meyakini teknologi chatbot berbasis AI seperti ChatGPT dapat mengerjakan sebuah film yang lebih apik dibanding Rise of the Beasts. (dok. Paramount Pictures via IMDb) |
"Transformers adalah contoh kasus yang bagus untuk melihat seperti apa konten garapan AI jika dibuat jadi film," tulis Radheyan Simonpillai dari Globe and Mail, Kamis (8/6).
"Dengar ini, mungkin kita semua harus cemas. ChatGPT sepertinya memang bisa membuat film yang lebih baik," ulas Kennedy.
Efek CGI yang mendominasi cerita juga tak luput dari penilaian kritikus. Adam Graham dalam ulasan yang dirilis Detroit News menyebut Steven Caple Jr. selaku sutradara pada akhirnya kesulitan mengembangkan cerita yang bergantung CGI.
Di sisi lain, Brett Buckalew dalam ulasannya di AV Club justru mengkritik kebijakan studio produksi yang lebih mengutamakan unsur CGI. Hal itu dinilai membuat Caple Jr. sulit mengembangkan cerita yang berporos manusia.
Buckalew juga menganggap penulisan cerita untuk para karakter manusia gagal mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki aktor.
"Cobalah sebisa mungkin seperti sutradara Steven Caple Jr., tapi memang sulit untuk bisa tertarik dan semangat menyaksikan kawanan sampah CGI saling tarung," tulis Adam Graham, Kamis (8/6).
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]
"Proyek tersebut tidak memberi Caple Jr. apa pun untuk dikerjakan dalam hal drama manusia yang intim, dan penokohan yang dangkal menghambat potensi para aktor utama," ungkap Buckalew.
Amy Nicholson dari NY Times juga menulis komentar serupa terhadap Rise of the Beasts. Menurutnya, film tersebut dieksekusi dengan buruk meski cerita yang disajikan punya potensi.
Ia juga menegaskan unsur manusia masih penting di tengah cerita Rise of the Beasts yang didominasi robot-robot dengan teknologi canggih.
"Setidaknya ada pelipur lara pada premis, betapa pun cerobohnya hasil eksekusi. Keberadaan robot kera menjadi bukti bahwa blockbuster berbasis komputer paham bahwa mereka masih butuh detak jantung," tulis Amy Nicholson.
Meski demikian, sejumlah kritikus tetap memberi ulasan positif terhadap Transformers: Rise of the Beasts. Salah satunya ulasan Michael O'Sullivan dari Washington Post yang memuji film itu secara keseluruhan.
[Gambas:Photo CNN]
Pete Davidson yang melakoni debut sebagai pengisi suara Mirage juga mendapat apresiasi, seperti dalam ulasan Liz Shannon Miller dari Paste Magazine. Miller menilai keberadaan Davidson berhasil memperkuat elemen hiburan Rise of the Beasts.
"Riuh pertarungan CGI yang terkadang lucu, kadang juga menyentuh yang disusun mengitari kisah keluarga, serta dibintangi pemeran yang beragam," tulis O'Sullivan.
"Blockbuster musim panas yang benar-benar menghibur, dengan puncaknya adalah Pete Davidson sebagai Mirage," tulis Miller dalam ulasannya di Paste Magazine.
Transformers: Rise of the Beasts menjadi film ketujuh waralaba Transformers. Film ini berlatar waktu tahun 1994 yang bertempat di New York, Amerika Serikat, dan Machu Picchu, Peru.
Disutradarai Steven Caple Jr., Rise of the Beasts juga memperkenalkan para bintang baru sebagai pengisi suara, seperti Pete Davidson sebagai Mirage dan Sebastian Maniscalco sebagai Wheeljack, Autobot berlogat Latin yang menemani perjalanan Prime dkk di Peru.
Tak hanya itu, Michelle Yeoh juga akan hadir sebagai Airazor dan Liza Koshy sebagai Arcee, seorang Autobot yang bisa berubah menjadi motor Ducati 916.
Transformers: Rise of the Beasts tayang di bioskop Indonesia mulai 7 Juni.
[Gambas:Youtube]