Sutradara Ngaku Keluar Proyek Dokumenter Imbas Lizzo Terlalu Sombong

CNN Indonesia
Kamis, 03 Agu 2023 07:30 WIB
Sutradara Sophia Nahli Allison ngaku keluar proyek dokumenter Lizzo setelah 2 pekan karena penyanyi AS itu begitu sombong dan tidak baik. (AFP/Oli Scarff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara nominasi Piala Oscar Sophia Nahli Allison buka suara mengenai lingkungan kerja bersama Lizzo. Ia sebelumnya sempat dipercayakan mengarahkan dokumenter Lizzo pada 2019, tapi mengundurkan diri sekitar dua pekan terlibat di dalamnya.

Dia mengaku keluar karena mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari bintang pop pemenang Grammy tersebut.

"Saya biasanya tidak mengomentari apa pun yang berhubungan dengan budaya pop, tapi saya pada 2019 sempat bepergian dengan Lizzo untuk menjadi sutradara film dokumenter. Saya keluar setelah dua minggu," tulisnya di media sosial. 

"Saya menyaksikan betapa sombong dan tidak baiknya dia. Saya tidak dilindungi dan malah dibuang ke situasi buruk dengan sedikit dukungan."

"Hati saya bilang untuk lari secepat mungkin dan bersyukur saya mendengarkannya. Saya merasa gaslit dan sangat terluka, tapi saya sudah sembuh," pengakuannya seperti diberitakan Variety pada Rabu (2/8). 



Kondisi tersebut yang kemudian membuatnya yakin untuk keluar dari proyek bersama Lizzo. Pengakuan itu disampaikan beberapa jam setelah tiga mantan penari Lizzo gugat sang musisi atas tuduhan pelecehan dan lingkungan kerja tak bersahabat.

"Membaca laporan tersebut membuat saya menyadari betapa berbahayanya situasi itu. Penyalahgunaan kekuasaan semacam ini terlalu sering terjadi. Banyak cinta dan dukungan untuk para penari," tulis Sophia Nahli Allison.

Dokumenter yang dimaksud Allison adalah Love, Lizzo yang tayang pada 2022. Dokumenter tersebut pada akhirnya diarahkan Doug Pray yang terakhir kali menggarap Levitated Mass (2013) dan Art & Copy (2009).

Sementara itu, perwakilan Lizzo belum memberikan komentar terhadap tudingan yang disampaikan Sophia Nahli Allison. Penyanyi asal AS itu juga belum berkomentar soal gugatan tiga mantan penarinya.

Sebelumnya, tiga mantan penari Lizzo menggugat penyanyi Amerika Serikat tersebut dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual, pelecehan berat badan, dan membuat lingkungan kerja yang tak bersahabat.

Menurut laporan Variety pada Selasa (1/8), gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles County terhadap Lizzo yang bernama asli Melissa Viviane Jefferson, perusahaannya Big Grrrl Big Touring Inc. (BGBT), dan kapten penari Lizzo yang bernama Shirlene Quigley.

Sementara itu, para mantan penari yang jadi penggugat itu bernama Arianna Davis, Crystal Williams, dan Noelle Rodriguez.



Ketiganya menuding Lizzo dan tergugat dengan tudingan pelecehan seksual, rasial, dan agama, diskriminasi disabilitas, penyerangan dan pemenjaraan palsu, serta serentet tudingan lainnya.

Salah satu tudingan di gugatan tersebut adalah saat para mantan penari itu dipaksa untuk menyentuh penari bugil saat sex show di kawasan prostitusi Red Light District Amsterdam, Belanda.

Ketiganya terpaksa mengikuti perintah memalukan tersebut karena mengaku takut kehilangan pekerjaan mereka.

Dalam gugatan itu, para penggugat mengatakan mereka terkejut betapa kecil kepedulian Lizzo terhadap otonomi tubuh para karyawannya dan orang-orang di sekitarnya.

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK