Seseorang yang mengaku mantan manajer Lil Tay meragukan kabar meninggalnya rapper remaja berusia 14 tahun tersebut. Ia ragu karena pernyataan kematian di media sosial remaja itu tak mencantumkan nama perwakilan keluarga.
Namun mantan manajer tersebut enggan memberikan identitasnya dalam keterangan kepada The Sun dan diberitakan Page Six pada Rabu (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu hal yang saya pertanyakan adalah siapa yang mengunggah pernyataan itu dan mengapa tidak ditandatangani oleh anggota keluarga," ujar sosok tersebut.
"Mengapa tidak ditandatangani, 'Ini dari ibu Tay,' atau 'Ini dari ayah Lil Tay,' atau dari perwakilan resmi? Mengapa tidak ada lampiran?" lanjutnya.
Sumber itu juga meragukan pernyataan tersebut karena tak menyatakan kematian soal Jason, saudara Lil Tay yang juga seorang selebgram.
Pernyataan serupa juga diungkap oleh mantan manajer Lil Tay lainnya, Harry Tsang. Kepada Insider, seperti diberitakan Rabu (9/8), ia mengatakan memerlukan pertimbangan yang masak untuk mencerna situasi tersebut.
"Dengan keruwetan keadaan saat ini, saya berada pada titik di mana saya tidak dapat dengan pasti mengonfirmasi atau menolak keabsahan pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarga," kata Tsang.
Selain itu, Insider menyebut Christopher Hope yang merupakan ayah Lil Tay, menolak berkomentar tentang unggahan Instagram tersebut dan enggan menjawab apakah putrinya masih hidup saat ini.
Ll Tay sebelumnya meraih ketenaran pada 2017 ketika saat itu baru berusia sembilan tahun. Ia mengklaim dirinya sendiri sebagai "flexer termuda abad ini.
Saat itu, ia dikenal dengan konten video Instagram dengan kata kasar, penuh tumpukan uang, dan menjalani kehidupan yang mewah. Dalam sebuah video, Lil Tay merapalkan rap soal membeli mobil sport seharga US$200 ribu meski tidak punya SIM.
Lil Tay kemudian dikaitkan dengan rapper populer, seperti Chief Keef dan XXXTentacion, yang ia sebut sebagai "sosok ayah" dalam unggahan Instagram pada 2018.
Dia juga kembali viral karena sempat menggunakan kata-kata yang dinilai rasial. Ia kemudian meminta maaf kepada orang-orang yang telah dia "singgung".
Pada 2018, anak bernama lengkap Claire Eileen Qi Hope itu membintangi serial dokumenter tiga episode tentang ketenarannya yang berjudul Life With Lil Tay.
Namun ia kemudian menghilang tanpa mengunggah satu pun konten sejak Juni 2018, di tengah konflik hak asuh antara kedua orang tuanya. Tak lama, akun itu mengunggah Stories bertuliskan 'tolong aku' dan memicu kekhawatiran atas Lil Tay.
Beberapa bulan kemudian, terdapat serangkaian unggahan yang menuduh ayah Tay, Christopher Hope, telah melakukan kekerasan. Kabar-kabar tersebut mendadak diunggah dalam laman Instagram Tay, dan kemudian diketahui sebagai bentuk upaya peretasan.
Harry Tsang, yang saat itu masih menjadi manajer Tay, memberitahu The Daily Beast bahwa tuduhan-tuduhan tersebut adalah tuduhan palsu.
(far/end)