Jakarta, CNN Indonesia --
Moving digadang-gadang sebagai salah satu proyek drama Korea paling ambisius yang pernah diproduksi. Meski biaya produksi tak dirilis resmi, ambisi itu tampak dari kemegahan visual dan deretan aktor kelas wahid yang terlibat dalam drama ini.
Eksekusi penuh ambisi itu diakui salah satu produser yang terlibat sejak masa praproduksi. Salah satu yang ia soroti adalah efek visual alias VFX. Moving menceritakan manusia super dan membutuhkan banyak VFX untuk memoles adegan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
VFX yang dibutuhkan dalam drama itu disebut tak kalah fantastis dengan film blockbuster. Moving disebut membutuhkan sekitar 7.000 gambar VFX untuk 20 episode.
Angka itu melampaui jumlah gambar yang dibutuhkan film blockbuster, yakni berkisar antara 1.900 dan 2.000. Produser mengklaim VFX yang diperlukan drama ini "setara dengan sekitar empat film blockbuster yang disatukan".
Blockbuster awalnya diberikan kepada film-film yang berhasil meraup lebih dari US$100 juta. Namun, makna itu belakangan bergeser dan disematkan bagi film-film dengan bujet tinggi serta dibintangi aktor-aktor ternama.
[Gambas:Video CNN]
Jumlah VFX yang banyak itu pun menyebabkan Moving tidak bisa dikerjakan satu studio VFX di Korea saja. Produser mengatakan Moving dikerjakan ribuan kru dari 60 studio di sembilan negara yang berbeda.
"Beban kerja sebesar ini tidak dapat ditanggung oleh ratusan orang, tetapi hingga beberapa ribu. Kami tidak memiliki cukup waktu pascaproduksi untuk memenuhi target," ujar produser Moving dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com.
"Jadi, kami menggandeng hampir 60 studio VFX di sembilan negara yang bekerja sama untuk mewujudkan agar drama ini tepat waktu," lanjutnya.
Selain VFX, tim produksi juga disebut menghadapi persiapan panjang dalam menyiapkan aspek penunjang syuting, seperti pemilihan lokasi.
Lanjut ke sebelah...
Menurut keterangan resmi, kru produksi Moving harus mencari lebih dari 150 lokasi berbeda demi mendapatkan tempat syuting paling ideal untuk 20 episode. Pencarian lokasi itu memakan waktu panjang hingga melampaui masa praproduksi.
"Kami mencari dan menemukan sekitar 150 lokasi. Meski pun kami menghabiskan waktu sekitar 5-6 bulan selama praproduksi, kami tidak punya cukup waktu menjelajahi semua lokasi yang kami butuhkan," ucap produser.
"Jadi, kami masih mencari lokasi sampai produksi hampir selesai," lanjutnya.
Proyek besar itu juga membutuhkan puluhan set buatan untuk mempermudah proses syuting. Menurut informasi produser, terdapat setidaknya 60 set baru yang dibuat sepanjang syuting Moving.
Angka itu mencakup set yang dibangun indoor dan outdoor. Jumlah set Moving disebut 2-3 kali lipat lebih banyak dibandingkan yang dibangun untuk sebuah produksi film panjang.
[Gambas:Video CNN]
"Umumnya, sebuah film panjang membutuhkan 10-30 set, baik di dalam dan juga luar ruangan," ungkap produser. "Namun, untuk drama ini kami harus membangun lebih dari 60 set baru."
Hasil dari perjalanan panjang itu kini bisa disaksikan penonton. Moving merupakan hasil adaptasi webtun berjudul sama dengan skenario yang ditulis oleh Kang Full, sang penulis asli webtun tersebut.
Sementara itu, Park In-jae dipercaya menjadi sutradara untuk proyek Moving.
Drama ini dimeriahkan sederet nama-nama besar dari berbagai generasi, seperti Ryu Seung-ryong, Han Hyo-joo, Zo In-sung, Cha Tae-hyun, Kim Sung-kyun, Kim Hee-won, hingga Moon Sung-keun.
Selain itu, ada juga Lee Jung-ha, Go Youn-jung, Kim Do-hoon, Shin Jae-hwi, hingga Shim Dal-gi yang berperan sebagai murid-murid SMA Jeongwon.
Drama ini merilis 7 episode pertama secara langsung, kemudian akan dilanjutkan dengan penayangan setiap pekan hingga mencapai total 20 episode.
Moving tayang setiap Rabu di Disney+ Hotstar.
[Gambas:Youtube]