Festival Kasih Putih, Gerakan yang Lanjutkan Warisan Glenn Fredly
Komisi.co menggelar gerakan sosial yang menyampaikan pesan perdamaian dan toleransi sebagai warisan penyanyi Glenn Fredly yang meninggal dunia pada 2020 lalu, dengan menggandeng Musik Bagus Indonesia selaku salah satu pemilik Intellectual Property atau (IP) Festival Kasih Putih.
Digelar pada Februari 2024 mendatang di Jakarta sebagai puncak acara, roadshow Festival Kasih Putih yang mengusung tema 'Kasih Harus Dibagi' sebagai makna lagu Glenn berjudul 'Kasih Putih' akan terlebih dahulu diadakan di Jakarta pada 4 November 2023, 10 November di Solo, dan 18 November di Ambon.
Chief Executive Officer Komisi.co, Gianluigi menyebut, Festival Kasih Putih terinspirasi dari konser 20 Tahun 'Menanti Arah' dari Glenn Fredly yang digelar pada 2015 silam. Festival tak hanya menyajikan penampilan musik, tetapi juga talkshow, komedi, sosial experience, instalasi seni, serta wahana permainan.
Gianluigi menjelaskan bahwa calon penonton bisa mendapatkan potongan harga tiket Festival Kasih Putih dengan berpartisipasi menyumbangkan buku dan pakaian layak pakai, yang akan didistribusikan pada masyarakat yang membutuhkan.
"Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya, maka dari itu dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi akan mendapatkan keuntungan, yaitu mendapatkan potongan harga tiket," kata Gianluigi dalam konferensi pers Festival Kasih Putih, baru-baru ini.
Berbeda dari festival pada umumnya, Festival Kasih Putih memiliki serangkaian aktivitas seperti live experience dan gim, LED live tweet, ruang curhat, hingga pembagian bunga mawar putih sebagai simbol misi utama Festival Kasih Putih, yakni bahwa kasih harus dibagikan.
"Aktivitas yang terdekat akan diadakannya pembagian bunga mawar putih yang akan disebarkan di beberapa kota seperti Jakarta, Solo, Ambon, Bandung, dan Surabaya pada tanggal 1 Oktober 2023," lanjut Gianluigi.
Menampilkan The Bakuucakar, grup vokal Nona, penyair Eko Poceratu, hingga penampilan stand up comedy dari Solo dan Ambon, Festival Kasih Putih yang didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Pemerintah Kota Solo, Imarindo, Ambon Music Office (AMO), dan Menjadi Manusia ini juga membuka kesempatan bagi musisi-musisi baru yang belum mempunyai manajer dan label untuk memperdengarkan karya masing-masing.
Gianluigi memaparkan, para musisi baru yang belum punya label itu akan dikurasi oleh Imarindo untuk selanjutnya masuk dalam album Festival Kasih Putih. Album kompilasi itu sendiri akan direkam secara langsung di Studio Lokananta, Solo.
"Hal ini dilakukan agar bisa merangkul semua elemen dan keberagamannya untuk bersama-sama menikmati rangkaian festival yang mempunyai makna besar dan mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat," katanya.
CEO Musik Bagus, Aldisyah Latuihamallo menjanjikan penonton Festival Kasih Putih akan mendapatkan pengalaman yang benar-benar baru.
"Datang ke festival ini akan jadi satu pengalaman yang berbeda, bukan hanya jadi penonton ,tapi jadi pelaku dalam sebuah gerakan kebaikan karena kasih harus dibagi," ujar Aldisyah.
Di sisi lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo turut menyampaikan apresiasi dan menyatakan mendukung penuh langkah kolaboratif ini. Dito menilai, tak hanya mengungkapkan kecintaan terhadap karya-karya Glenn Fredly, gerakan ini juga harus menyampaikan pesan tentang harapan dan perjuangan tentang kasih sayang antar sesama.
"Gerakan yang mulia, ini beyond music, tetapi juga bagaimana pesan di dalamnya tentang kemanusiaan dan kasih sayang antar sesama adalah hal yang harus selalu ada dan ditumbuhkan di dalam diri kita semua.
Gianluigi mengungkapkan, pihaknya berharap agar Festival Kasih Putih dapat memberi sinyal positif bagi masyarakat yang menyukai musik karya Glenn Fredly. Festival ini juga didedikasikan bagi mereka yang mempercayai kekuatan cinta.
"Ini bukan sekedar festival musik yang berkumpul untuk senang-senang. Lebih dari itu, kita mengajak melakukan kebaikan dan menyebarkan cinta dan kasih sayang untuk anak cucu kita di masa depan," papar Gianluigi.
(rea)