Meghan Markle Segera Bermedsos, Konten Dinilai Akan Lebih Membumi

Meghan Markle diberitakan segera kembali aktif bermedia sosial di akun pribadinya. Tim Meghan mengonfirmasi itu dengan mengatakan detail bakal diumumkan dalam waktu dekat.

Pakar kerajaan Tessa Dunlop kemudian menilai. hadirnya konten Meghan di Instagram nantinya lebih relate dengan publik apabila dibandingkan dengan konten media sosial Kate Middleton.

Lihat Juga : Meghan Disebut Pernah Dilarang Kerajaan Berdialog Kasar di Suits

Menurut Dunlop, isi media sosial Kate hanya menampilkan kehidupan kerajaan yang sempurna, atau "nyaris terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan."

"Sementara Meghan, di sisi lain, kita tahu bahwa dia telah mengalami berbagai cobaan," jelas Dunlop, seperti diberitakan New York Post, Selasa (5/9).

"Dia tidak memiliki perlindungan dari lembaga kerajaan dan keluarga yang besar," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

Hal tersebut disampaikan setelah muncul akun Instagram dengan username @meghan sejak beberapa waktu lalu. Akun itu telah memiliki lebih dari 125 ribu pengikut tanpa ada satu unggahan pun.

Akun tersebut menggunakan foto bunga berwarna pink sebagai ikon profilnya. Belum ada tanda centang biru sebagai verified akun atau akun terverifikasi di samping username tersebut.

Sementara menurut sumber Page Six, Meghan membuat akun tersebut tepat sebelum dia meluncurkan siniar Archetypes di Spotify pada Agustus 2022, meski program tersebut kini sudah tak aktif.

Sumber Page Six mengatakan saat itu Meghan juga sudah mulai berhubungan dengan sejumlah merek untuk membahas kerja sama.

"Meghan seharusnya sempat akan melakukan siaran langsung di Instagram, tetapi dia berubah pikiran sesaat sebelum meluncurkan podcast Archetypes-nya," ujar sumber tersebut.

"Jadi akunnya sekarang hanya diam saja di sana," sambung sumber tersebut.

Menyikapi hal itu, Dunlop memprediksikan akun Instagram baru Markle bisa mendulang kesuksesan besar bagi Duchess of Sussex itu jika menguak kepribadian aslinya.

Melalui kehidupannya yang lebih 'membumi,' Meghan dinilai tak akan kesusahan untuk mendapatkan pengikut baru dari konten-kontennya.

"Dia adalah seorang perempuan biasa," kata Dunlop. "Dia tidak terasa terlalu jauh dari perempuan biasa lainnya."

Lanjut ke sebelah...

Sebelumnya, mantan pemeran serial Suits itu juga sempat mengisyaratkan comeback medsosnya ketika berbincang di rubrik The Cut milik New York Magazine.

"Apakah kamu ingin tahu sebuah rahasia?" tanya Meghan saat itu kepada reporter majalah tersebut sembari berbisik.

Lihat Juga : Meghan Markle Dinilai Bisa Raup US$1 Juta dari Media Sosial

"Aku akan kembali... ke Instagram," lanjut Markle.

Terpisah, pakar keuangan Eric Schiffer juga pernah menyampaikan hasil amatannya terhadap keuntungan yang bakal didapat Meghan jika kembali aktif di media sosial.

Schiffer memperkirakan Meghan bisa dengan cepat menjadi salah satu orang dengan pengikut terbanyak di Instagram.

[Gambas:Photo CNN]

Selain itu, Meghan juga disebut bisa menghasilkan uang jutaan dolar dari akun media sosial. Pendapatan tersebut datang dari iklan-iklan yang bisa ia promosikan di media sosial seperti artis pada umumnya.

"Ada selebriti seperti Kardashian yang bisa mendapatkan US$1 juta atau lebih untuk satu posting mempromosikan suatu produk," kata Schiffer ke Daily Mail, seperti diberitakan Page Six, Sabtu (26/8).

Pilihan Redaksi Joe Jonas Dirujak Netizen, Dituduh Gaslighting Sophie Turner Sophie Turner Sibuk Syuting, Anak Ikut Joe Jonas Tur Bareng Band

"Tidak ada alasan Meghan tak bisa mendapatkan bayaran sebesar itu," katanya.

Meghan Markle sebelumnya memiliki media sosialnya sendiri. Namun, bebreapa tahun lalu, ia mengaku menghapus Instagram demi kesehatan mentalnya.

"Saya membuat keputusan itu sendiri untuk tak memilikinya lagi, jadi saya tidak tahu apa yang ada di luar sana, dan dalam banyak aspek itu membantu saya," ucapnya dalam wawancara bersama Fortune, seperti diberitakan Marie Claire pada 2021.

"Ada sesuatu, secara algoritma, yang membuat jadi obsesi," ia menegaskan.

Hal itu disampaikan di tengah rumor adanya protokol kerajaan Inggris yang mengharuskannya menghapus semua akun media sosial pribadi.