Jakarta, CNN Indonesia --
Johnny & Associates mengumumkan bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh mendiang pendiri Johnny Kitagawa.
Berdasarkan keterangan di situs Johnny & Associates, agensi itu akan membentuk komite khusus yang berfokus pada pemulihan korban.
Selain itu, pihak agensi juga akan memberikan ganti rugi berupa uang kepada para korban. Ganti rugi tersebut akan diberikan kepada korban berdasarkan hasil penilaian komite per kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kompensasi finansial akan diberikan kepada para korban sesuai dengan keputusan Komite Pemulihan Korban," tulis Johnny & Associates lewat situs resmi pada Rabu (13/9).
"Kami juga bermaksud untuk melanjutkan dialog dengan para korban," lanjut pihak agensi.
Selain itu, agensi top Jepang tersebut juga melakukan sejumlah tindakan untuk mencegah terulangnya kembali kasus pelecehan seksual di dalam perusahaan.
Beberapa tindakan itu, yaitu menunjuk Chief Compliance Officer (CCO) eksternal untuk menerapkan dan mengembangkan kebijakan hak asasi manusia (HAM) di dalam agensi. Agensi juga akan menyediakan ruangan bagi Johnny's Jr. untuk berkonsultasi.
Pihak agensi juga memberikan pelatihan bagi para karyawan dan talenta yang membahas soal HAM, hingga kekerasan dan pelecehan seksual. Mereka juga mengembangkan sistem untuk memonitor CCO dan direktur eksternal.
Terakhir, pihak agensi juga mengatakan akan terus berkomunikasi dengan media, pengiklan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencegah terulangnya kembali kasus yang sama.
Sebelumnya, mantan Presiden Johnny & Associates Julie Fujishima mengakui adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Johnny Kitagawa yang merupakan mendiang paman sekaligus pendiri gensi tersebut.
Julie Fujishima kemudian mengundurkan diri dari jabatannya per 5 September lalu. Meski demikian, Fujishima masih menjadi anggota dewan redaksi untuk Johnny & Associates.
Lanjut ke sebelah...
Posisi presiden itu kemudian dipindahtangankan kepada Noriyuki Higashiyama yang merupakan mantan member idol group Shounentai. Higashiyama akan pensiun menjadi talenta pada akhir tahun ini untuk berfokus pada jabatan barunya.
Pengumuman ini dikeluarkan saat menggelar konferensi pers pada Kamis (7/9) lalu yang dihadiri oleh Julie Fujishima, Noriyuki Higashiyama, Presiden Johnny's Island Yoshihiko Inohara, dan kuasa hukum Hiroshi Kimeda.
Setelah konferensi pers itu, dampak mulai dirasakan oleh Johnny & Associates, baik bagi talenta maupun agensi. Sejumlah perusahaan Jepang menghentikan kontrak untuk menggunakan talenta agensi tersebut sebagai wajah iklan merek dagang mereka.
Salah satunya Asahi Group Holdings yang menggunakan jasa Junichi Okada, Toma Ikuta, dan Sho Sakurai. Perusahaan minuman itu mengatakan tidak akan mengontrak talenta yang berafiliasi dengan Johnny & Associates.
Selain itu, perusahaan asuransi Nippon Life dan perusahaan kosmetik Kao juga tidak meneruskan kontrak dengan para talenta agensi tersebut. Begitu juga dengan McDonald's Jepang, Nissan Motor, hingga Kirin.
Di akhir pengumumannya di situs resmi, Johnny & Associates mengungkapkan tidak akan menerima kompensasi terhadap pekerjaan talentanya yang akan diterapkan secepatnya.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang telah hilang. Dan untuk tahun depan, semua upah penampilan untuk iklan dan program akan dibayarkan kepada talenta itu sendiri," kata pihak agensi.
"Kami tidak akan menerima kompensasi sebagai perusahaan," tegas mereka.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh Johnny Kitagawa membuat gempar usai muncul pengakuan dari Kauan Okamoto, eks anggota Johnny's Jr., yang mengklaim menjadi korban pelecehan seksual.
Okamoto juga meyakini bahwa jumlah korban mencapai sekitar 100-200 orang yang terdiri dari para rekrutan muda alias Johnny's Jr. Pelecehan yang dilakukan oleh Johnny Kitagawa ini dipercaya telah dilakukan selama berdekade.
[Gambas:Video CNN]
Setelah itu, Julie Fujishima mengeluarkan pernyataan yang membenarkan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan Okamoto untuk membahas persoalan tersebut.
Meski demikian, pernyataan Fujishima saat itu tidak membenarkan atau menyanggah tuduhan tersebut. Ia hanya meminta maaf atas kegaduhan yang disebabkan oleh klaim pelecehan seksual yang menyandung Johnny Kitagawa.