Seri webtoon Get Schooled dihentikan dan dihapus dari layanan platform AS setelah konten diduga bermuatan diskriminasi rasial yang memicu kontroversi.
Penghentian penayangan Get Schooled dikonfirmasi Naver Webtoon. Pada akhir pekan lalu (16/9), mereka mengatakan seri webtun itu sudah dihentikan di AS dan edisi bahasa Inggris seri tersebut tak lagi tersedia.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, laman bahasa Inggris untuk Get Schooled sudah tak bisa lagi diakses. Begitu pula dengan konten di YouTube untuk judul tersebut.
Sementara itu, edisi Korea untuk episode terbaru komik web tersebu telah dihapus dan secara keseluruhan ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Konten rasis telah dihapus dari platform kami. Serial itu telah dibatalkan dan tidak akan ditayangkan lagi di AS," kata Naver Webtoon seperti diberitakan Korea Herald, Minggu (17/9).
"Itu juga sudah ditangguhkan tanpa batas waktu dari platform Korea, sementara itu kami melakukan tinjauan internal."
Dalam kesempatan itu, mereka juga mengatakan seharusnya episode terbaru webtun tersebut tidak pernah dipublikasikan. Mereka juga meminta maaf kepada semua pihak yang terluka atas konten itu.
"Ini seharusnya tidak pernah dipublikasikan dan kami sangat meminta maaf kepada siapa pun yang menemukannya. Rasisme atau konten rasis tidak memiliki tempat di WEBTOON."
Penghentian dilakukan setelah chapter 125 webtun itu dipublikasikan. Chapter itu menampilkan situasi dalam sekolah di kawasan pedesaan.
Narator, yang menyebut dirinya sebagai satu-satunya orang Korea "murni" di kelasnya, menghadapi rasisme dan perundungan dari seorang siswa dari keluarga multikultural.
Kedatangan seorang guru baru, yang memiliki ibu orang Korea dan ayah orang Amerika, menimbulkan ketegangan lebih lanjut ketika pelaku intimidasi mengejek guru tersebut, yang pada gilirannya, mengonfrontasi dengan komentar bermuatan rasial lainnya.
Episode tersebut sesungguhnya tersedia untuk penayangan berbayar dalam bahasa Korea dan dijadwalkan untuk dirilis di AS kira-kira dua bulan kemudian, dengan terjemahan bahasa Inggris.
Namun, versi terjemahan ilegal beredar lebih dulu dan tangkapan layar dari episode tersebut didistribusikan di media sosial, sehingga memicu kontroversi, dengan pembaca menyebut konten tersebut rasis terhadap orang-orang Asia dan kulit hitam.
Serial tersebut sesungguhnya konsisten menduduki posisi teratas sebagai karya paling populer Naver Webtoon di Korea, dan telah diterbitkan di tujuh negara, termasuk AS, Prancis, dan Jepang, sejak tahun 2020.
Konten rasial pun kini membuat seri itu ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.
(chri)