Aktris Kelahiran Nazareth Ditahan Polisi Israel Imbas Dukung Hamas

CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2023 19:10 WIB
Aktris kelahiran Nazareth, Maisa Abd Elhadi, ditahan polisi Israel usai diduga menyatakan dukungan terhadap Hamas. (Red Sea Film Festival/PATRICK BAZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aktris kelahiran Nazareth, Maisa Abd Elhadi, ditahan polisi usai diduga menyatakan dukungan terhadap Hamas saat konflik dengan Israel masih panas.

Pihak kepolisian mengonfirmasi telah menahan seorang aktris atas dugaan ujaran kebencian. Meski demikian, polisi tidak menyebutkan nama Maisa dalam keterangan itu.

"Aktris dan influencer [ditangkap], penduduk kota Nazareth, karena diduga mendukung teror dan ujaran kebencian," ujar kepolisian Israel, seperti diberitakan Times of Israel, Selasa (24/10).

"Polisi berjuang melawan dukungan terhadap terorisme yang terus berlanjut," klaim pihak Israel.



Penahanan Maisa juga disebut berusaha supaya diperpanjang di Pengadilan Nazareth hingga Selasa (24/10) malam.

Penangkapan itu bermula saat Maisa Abd Elhadi membagikan gambar Yaffa Adar, salah satu dari tawanan Israel yang disandera oleh Hamas. Ia juga menyertakan emoji tertawa dan teks bahasa Inggris bertuliskan, "Let's go, Berlin style."

Maisa Abd Elhadi merupakan aktris kelahiran Nazareth yang telah membintangi sederet film, seperti Eyes of the Thief (2014), The Angel (2018), Tel Aviv on Fire (2018), Baghdad Central (2020), dan Huda's Salon (2021).

Sementara itu, perang antara kelompok milisi Hamas dan Israel terus memanas sejak pecah pada 7 Oktober lalu.

Warga Palestina di Jalur Gaza terus mengalami krisis kemanusiaan akibat diputusnya pasokan air, listrik, makanan, obat-obatan, hingga bahan bakar oleh Israel.

Korban tewas akibat perang milisi Hamas dengan Israel sejak 7 Oktober lalu kini tembus 6.582 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban meninggal dunia di pihak Palestina mencapai 5.182 orang. Korban itu terdiri dari 5.087 di Jalur Gaza, dengan 2.055 di antaranya anak-anak, 1.119 perempuan, dan 217 orang lanjut usia.

Kemudian di Tepi Barat, pemerintah Palestina mencatat 95 orang meninggal dunia. Korban luka-luka di Palestina sejauh ini juga mencapai 15.273 orang.

Sementara itu, dari pihak Israel, korban tewas tercatat sebanyak 1.400 orang perang pecah pada 7 Oktober 2023.

(frl/pra)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK