Ada satu benda yang juga penting dalam Budi Pekerti selain keempat pemeran utama. Benda itu adalah ring light yang muncul dalam banyak kesempatan, mulai dari poster hingga di banyak adegan dalam film tersebut.
Wregas Bhanuteja mengatakan ring light punya peran penting dalam film terbarunya, Budi Pekerti. Lampu berbentuk cincin itu tak hanya menjadi alat penerangan, tetapi juga diibaratkan sebagai hantu yang selalu muncul di antara karakter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengibaratkan ring light di sini sebagai hantu. Jadi, sosok setan atau hantunya itu ya si setan ring light ini. Dia selalu muncul dalam film," ujar Wregas dalam konferensi pers Budi Pekerti di Jakarta Pusat, Senin (30/10).
Menurutnya, ring light dalam film tersebut bak hantu karena selalu menghadirkan teror terhadap Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) dan keluarganya.
Ia kemudian menganalogikan kemunculan ring light dalam Budi Pekerti seperti karakter Kaonashi alias No-Face dalam film Spirited Away (2001), salah satu masterpiece garapan Hayao Miyazaki.
"Kalau teman-teman melihat film Spirited Away, itu kan ada sosok No-Face yang datang tiba-tiba, ini juga," lanjutnya.
Dari segi cerita, teror dari ring light bagi Bu Prani dan keluarganya hadir karena mereka kerap memakai alat itu untuk membuat video klarifikasi imbas terkena 'cancel culture' oleh netizen sampai bertubi-tubi.
Di sisi lain, ring light sesungguhnya juga bisa membuat penampilan lebih baik di depan kamera serta orang banyak. Sehingga, alat itu kerap digunakan kreator untuk menyempurnakan visual dan citra mereka di media sosial.
![]() |
"Kenapa ring light? Ring light itu menawarkan kesempurnaan. Sekarang semua orang di depan sosial media ingin sempurna," ujar Wregas.
"Ring light secara konsep itu membuat wajah kita tidak ada bayangan sama sekali atau flawless, tak ada cacat atau ruang kesalahan," lanjutnya.
Lanjut ke sebelah...