Sebuah penayangan yang ditujukan khusus kepada selebritas Amerika Serikat akan digelar pekan ini dengan tujuan menggalang dukungan mereka untuk Israel.
Kegiatan itu berupa penayangan rekaman 47 menit penyerangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober dan bertajuk Bearing Witness to the October 7th Massacre alias Menjadi Saksi Pembantaian 7 Oktober.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tersebut dilaporkan disediakan oleh Israel Defense Forces (IDF) dan penayangannya di Amerika Serikat dibantu oleh The American Jewish Committee dan the Anti-Defamation League.
The Wrap pada Minggu (5/11) dan i24 News menyebut penayangan itu memang menyasar selebritas dan tokoh berpengaruh. Penayangan pertama direncanakan akan mengundang 120 orang, dan sejumlah potensi penonton lainnya akan datang secara daring.
Dalam laporan New York Post, Israel disebut merilis rekaman bodycam tersebut untuk melawan "fenomena penyangkalan mirip-Holocaust" yang muncul setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Rekaman yang dikumpulkan disebut berasal dari laporan berbagai jurnalis internasional dan anggota dewan Israel, Knesset.
"Sebagai pembuat film, saya bersumpah bahwa gambar-gambar pada tanggal 7 Oktober ini tidak akan dilupakan, dan dunia akan melihatnya," kata sutradara film tersebut, Guy Nattiv, kepada i24 News.
Hamas dilaporkan menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan disebut menimbulkan lebih dari seribu orang Israel tewas. Serangan ini kemudian menimbulkan serangan balasan yang jauh lebih besar dan agresi militer Israel ke Jalur Gaza.
Israel sendiri sudah lama berperang melawan Hamas. Tak terhitung ribuan jiwa warga Palestina meninggal dunia dalam berbagai serangan Israel ke Palestina.
Pada serangan balasan yang kemudian berkembang menjadi agresi Israel ke Jalur Gaza, tercatat 10.818 warga Palestina di Jalur Gaza tewas karena serangan Israel.
Selain itu, ada 26.905 orang Palestina yang terluka dan 2.650 orang sisanya masih hilang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta warga Gaza terpaksa bergeser ke wilayah lain dalam kawasan yang dibarikade tembok oleh Israel puluhan tahun tersebut.
![]() |
Israel pun tak puas sekadar mengirimkan serangan balasan dan agresi. Mereka juga memblokade listrik dan bahan bakar ke Jalur Gaza yang membuat rumah sakit krisis energi untuk menolong warga yang terluka.
Selain itu, Israel juga mengaku mereka menyerang rumah sakit, ambulans, dan kamp pengungsi warga sipil dengan dalih digunakan Hamas meski tak ada bukti kuat.
(end)