Aaron Dessner Nilai Bikin Lagu Bareng Taylor Swift Kayak Gempa Bumi

Musisi Aaron Dessner dari band The National menilai Taylor Swift sebagai salah satu penulis lagu terbaik sepanjang massa. Bagi Dessner, hal itu terlihat dari bagaimana ia bekerja sama dengan Swift selama ini.

Dalam wawancara dengan People yang rilis pada Selasa (5/12), musisi peraih Grammy Awards tersebut mengisahkan bagaimana pengalaman Dessner bekerja sama dengan Swift untuk folklore (2020) dan evermore (2021) sangat berkesan baginya.

"Saya pikir Taylor adalah salah satu penulis lagu terbaik sepanjang masa," kata Dessner.

"Saya menyukai rasa kepemilikan yang tercipta dalam musik Taylor, di mana kegembiraan, upaya untuk mengatasi kesulitan, menghancurkan struktur patriarki, dan merayakan keberagaman begitu kental diusung sebagai tema-tema lagunya," katanya.

Salah satu kenangan Dessner bekerja sama dengan Swift adalah saat mereka menulis lagu willow untuk album evermore. Dessner menyebut lagu itu ditulis Swift kurang dari 10 menit.

"Ketika saya mengirim Taylor musik untuk lagu kami, willow, saya pikir dia menulis seluruh lagunya dari awal hingga akhir kurang dari 10 menit dan mengirimnya kembali ke saya," kata Dessner.

"Itu rasanya bagai sebuah gempa bumi, kemudian Taylor bilang 'kayaknya kita bikin album baru deh'," lanjutnya.

Dessner bukan hanya bekerja sama dengan Swift dalam folklore dan evermore yang hanya berjarak enam bulan, tetapi juga dalam sejumlah proyek album rekam ulang Swift dan album barunya.

Aaron Dessner tercatat terlibat dalam tiga album rekam ulang Swift: Fearless dan Red pada 2021, dan Speak Now pada 2023. Ia juga terlibat dalam album ke-10 dari Swift, Midnights (2022).

Bersama Taylor Swift, Aaron Dessner untuk pertama kalinya mendapatkan piala Grammy Awards untuk kategori Album of the Year berkat kemenangan folklore (2020). Ia juga mendapatkan nominasi Album of the Year Grammy Awards 2022 untuk album evermore.

"Taylor adalah seniman paling pekerja keras yang pernah saya temui. Dia terlibat dalam setiap aspek penulisan dan produksi lagu-lagunya dan memiliki rentang perhatian yang luar biasa serta fokus pada detail," kata Dessner.

"Dan dia tidak pernah berhenti menulis lagu. Dunia sudah melihat dia membawakan 44 lagu setiap malam dalam turnya, tampil selama lebih dari tiga jam. Dia membuatnya terlihat mudah tetapi itu benar-benar suatu prestasi dengan daya tahan yang luar biasa," lanjut Dessner.

"Sulit untuk memikirkan contoh seseorang yang cocok dengan tampilan seperti itu, kecuali mungkin Bruce Springsteen, tetapi Bruce tidak harus bergaya sebanyak yang dilakukan Taylor di atas panggung." kata Aaron Dessner.