Seniman Butet Kartaredjasa membeberkan kronologi komunikasinya melalui telepon seluler dan WhatsApp (WA) dilumpuhkan.
Butet menyebut ia tak bisa mengkses WA miliknya pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Sebelum itu, dia mengaku melihat notifikasi macam pembaharuan sistem operasi iOS.
"Saya diminta isi OTP, saya isi OTP tiga kali. Padahal isinya sudah benar, terus nggak bisa mengakses WA lagi, setelah itu sampai sekarang," kata Butet saat dihubungi, Sabtu (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butet bercerita, saat itu ia sempat sama sekali tak mampu mengakses komunikasi seluler, dan panggilan masuk maupun keluar tidak bisa dilakukan.
"Sekarang sudah bisa," ujarnya.
Sejak akses komunikasinya dilumpuhkan, Butet mengumumkan peristiwa itu di media sosial.
Namun ia enggan menduga-duga jika kejadian ini memiliki benang merah dengan dugaan pengakuannya menerima intimidasi saat hendak pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki pada awal Desember lalu.
"Ya nggak tau, dudu urusanku (bukan urusan saya)," kata kakak mendiang Djaduk Ferianto ini.
Butet pun telah meminta bantuan rekan-rekannya ahli IT serta tim siber Polda DIY untuk memeriksa hal ini, tapi tidak akan membuat laporan kepolisian soal dugaan peretasan.
"Enggak, tidak ada yang perlu saya laporkan, saya cuma menceritakan ke publik saja apa yang terjadi pada saya," katanya.
Butet sebelumnya sedang disorot karena mengaku dilarang polisi untuk memuat unsur politik dalam pergelaran pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki pada awal Desember lalu.
Tema yang diusung Butet dalam pentas tersebut adalah pertarungan politik yang terjadi di antara dua pihak yang sebelumnya bersahabat. Butet mengaku diperintah untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan membahas unsur politik dalam pentas itu.
Beberapa hari setelahnya, tepatnya pada Jumat 8 Desember, Butet diadukan oleh Komunitas Advokat Lingkar Nusantara ke Bareskrim Polri buntut pengakuan menerima intimidasi tersebut.
Wakil Ketua Umum Lisan, Ahmad Fatoni menuding Butet menyebarkan hoaks karena aksi intimidasi yang disebut Butet telah dibantah pihak panitia pelaksana serta kepolisian.
Menanggapi aduan tersebut, Butet menyebut telah menyiapkan kuasa hukum jika pengaduan telah resmi diproses.
"Tapi sebenarnya saya ingin berkomentar, kalau nanti yang mengadukan sudah resmi membuat laporan ke bareskrim, sudah jadi fakta publik, saya akan menjawab lebih serius," kata Butet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (9/12).
(kum/vws)